Kronologi Penembakan di Kantor MUI, Pelaku Mengaku Nabi Ingin Temui Kiai Miftah
- VIVA/Andrew Tito
VIVA Nasional – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia Anwar Abbas mengatakan pelaku penembakan sempat dua kali datang ke kantor MUI sebelum melakukan penembakan pada Selasa siang. Anwar mengatakan pelaku sempat mengaku sebagai Nabi saat datang ke kantor MUI Pusat.
"Dalam cerita yang disampaikan kepala kantor, itu orang sudah dua kali datang ke MUI ingin ketemu sama Ketua MUI (KH Miftachul Akhyar)," kata Anwar Abbas dalam keterangannya dikonfirmasi, Selasa 2 Mei 2023.
Berdasarkan informasi yang dia peroleh, pelaku datang seorang diri dan mengatakan bahwa dirinya seorang Nabi, dan dua kali datang hingga akhirnya terjadi penembakan.
"Dia mendakwahkan diri sebagai Nabi, dia ingin ketemu sama pimpinan. Nah hari ini dia datang lagi," ujarnya.
Pihak MUI, lanjut Anwar, sempat mempersilakan pelaku untuk menunggu di bawah saat berniat menemui Ketum MUI KH Miftachul Akhyar sedang ada mengikuti rapat di lantai empat.
Pelaku yang tidak sabar kemudian langsung melakukan penembakan.
"Oleh petugas di bawah, pimpinan lagi rapat, dikonfirmasikan dulu ke atas ke lantai empat. Mungkin dia enggak sabaran langsung dia nembak. Mungkin dia menganggap akan dihalangi barangkali. Kemudian dia langsung menembak," ujarnya.
Diberitakan sebelumya, aksi penembakan terjadi di kantor pusat Majelis Ulama Indonesia (MUI), Menteng, Jakarta Pusat, Selasa siang. Dua orang karyawan di gedung itu dikabarkan terluka.
"Iya betul," ujar Waketum MUI Anwar Abbas,
Anwar mengatakan dalam penembakan terdapat korban luka dan juga terjadi perusakan di kantor MUI Pusat di Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat tersebut. Anwar menyebut pelaku dua kali tembakan mengumbar tembakan.
"Kacanya pecah sehingga ada seorang karyawan yang tangannya terluka oleh pecahan kaca, Dua kali tembakan katanya. Kaca kantor pecah," ujarnya.
Sementara itu Kapolres Metro Jakarta Pusat Kombes Komarudin mengatakan pelaku penembakan tewas. Pelaku satu orang. "Betul (penembakan). Pelaku meninggal dunia," ujarnya.
Komarudin mengatakan belum diketahui pasti penyebab pelaku meninggal, polisi hingga kini masih melakukan penyelidikan.
"Masih kita dalami sebentar ya. Iya saat ini sedang kita olah TKP, pemeriksaan saksi-saksi dan sebagainya," ujarnya.