Ribuan Buruh Demo, Arus Lalu Lintas di Surabaya Tersendat
- VIVA Jatim/ A Toriq A
VIVA Nasional – Hari Buruh Sedunia atau May Day pada Senin, 1 Mei 2023, dimanfaatkan para pekerja atau buruh di seluruh Indonesia menggelar aksi demonstrasi. Begitu pula di Kota Surabaya, Jawa Timur. Ribuan buruh dari Surabaya dan daerah penyangga sekitar juga berdemo. Arus lalu lintas di Kota Pahlawan tersendat.
Para buruh mulai memasuki Kota Surabaya sejak sekira pukul 10.00 WIB dan sampai sekarang terus berdatangan. Mereka datang dari kabupaten/kota penyangga, seperti Sidoarjo, Pasuruan, Mojokerto, dan Gresik. Para buruh masuk dengan kendaraan sepeda motor atau kendaraan terbuka, masuk melalui Bundaran Waru dan pintu masuk Surabaya lainnya.
Aksi ribuan buruh tersebut membuat arus lalu lintas menuju Kota Surabaya tersendat. Pengamatan Viva Jatim di sekitar Bundaran Waru, kepadatan arus lalu lintas sudah mulai terasa di Waru, Kabupaten Sidoarjo. Kendaraan terus merambat ketika memasuki Surabaya, tepatnya di depan mal CITO menuju Jalan A Yani.
Hingga berita ini selesai ditulis, belum diberlakukan penyekatan di pintu masuk menuju Surabaya. Pengalihan arus lalu lintas dari Sidoarjo ke arah Medaeng lalu ke jalan Masjid Al Akbar Surabaya juga belum diterapkan. Hanya sebagian pengendara yang melewati jalur alternatif itu untuk menghindari kepadatan arus lalu lintas.
Bagi para pengendara tujuan Surabaya, sebaiknya hindari Jalan Raya Darmo, Jalan Urip Sumoharjo, Jalan Basuki Rahmat, Jalan Embong Malang, Jalan Blauran, Jalan Bubutan, Jalan Kebon Rojo, hingga Jalan Pahlawan. Sebab, jalan-jalan tersebut merupakan rute para buruh menuju titik pusat aksi di depan Kantor Gubernur Jatim di Jalan Pahlawan.
Kepala Satuan Lalu Lintas Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya Ajun Komisaris Besar Polisi Arif Fazlurrahman mengatakan, kepolisian mengerahkan total 3.200 personel untuk mengamankan jalannya aksi buruh. “111 personel di antaranya dari Satuan Lalu Lintas,” katanya kepada wartawan.
Soal rekayasa lalu lintas, Arif mengatakan pihaknya tetap membuka akses masuk ke Kota Surabaya di Jalan A Yani. Namun, jalur tersebut dibagi dua: frontage road khusus buat rombongan buruh, sementara jalur utama dikhususkan kepada para pengendara umum. “Kami pisah antara pengendara dengan massa buruh,” ujarnya.
Arif menambahkan, pihaknya juga berkoordinasi dengan Polresta Sidoarjo sebagai antisipasi jika terjadi penumpukan kendaraan dan kemacetan. Bila itu terjadi, kendaraan dari arah Sidoarjo sesampai di Bundaran Waru diarahkan ke Medaeng, lalu berputar dan menggunakan Jalan Masjid Al Akbar. “Sebagai antisipasi penumpukan pengendara di Bunderan Waru," ujarnya.
Terpisah, Wakil Sekretaris DPW FSPMI Jawa Timur Nuruddin Hidayat mengatakan bahwa massa aksi May Day kali ini akan diikuti oleh sekurang-kurangnya 20 ribu orang dari Surabaya dan beberapa daerah sekitar. “[Titik aksi] Dipusatkan di kantor gubernur," katanya.