Tak Ada Ruang Tunggu Representatif di Terminal Merak, Pemudik Tidur Ngemper di Pelabuhan
- VIVA/Yandi Deslatama
VIVA Nasional – Tak ada ruang tunggu memadai di Terminal Terpadu Merak (TTM), pemudik memilih tidur di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten. Tak hanya remaja, nampak sejumlah anak-anak pun tidur di samping orang tua dengan alas seadanya.
Kursi, karpet, lantai, hingga panggung kecil yang ada di Lantai 2 Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak, menjadi tempat pemudik melepas lelah dan kantuk yang tak tertahan, sembari menunggu kendaraan umum tujuan mereka datang.
Salah satunya di ceritakan oleh Ilham (21), pemudik asal Lampung dengan tujuan Jakarta. Melakukan perjalanan berjam-jam lamanya, dia sampai di Pelabuhan Merak pada Minggu dini hari, 30 April 2023, sekitar pukul 00.00 wib.
Demi menghemat ongkos, dia menunggu bus gratis yang mengantarkannya ke Stasiun Cilegon. Kemudian menaiki kereta tujuan Rangkasbitung, selanjutnya disambung dengan kereta listrik tujuan Tanah Abang.
Dia merasa kesulitan setelah adanya perubahan rute perjalanan kereta api selama arus mudik, yang sebelumnya bisa sampai di Stasiun Merak, kini hanya sampai di Stasiun Cilegon lagi.
"Untung masih boleh tidur, coba kalau enggak boleh, (tidur) di luar gimana, (tidur) di tengah jalan enggak mungkin kan. Biasanya kan disana, yang naik kereta turun disana (dekat dermaga I), yang bus-bus bisa lewat sini kan. Kereta ekonomi kan kadang duduk kadang berdiri, kalau kereta listrik itu kan berdiri, kursinya kanan kiri, yang enggak beruntung mah berdiri. Dari Rangkas ke Tanah Abang aja bikin ngantuk itu," ujar Ilham, ditemui di Dermaga Eksekutif Pelabuhan Merak, Kota Cilegon, Banten, Minggu, 30 April 2023.
Begitupun bagi Rohman (34), warga Lampung dengan dengan tujuan Balaraja, Kabupaten Tangerang, Banten. Dia bersama istri dan anaknya memilih tidur di karpet tipis di salah satu lokasi di Dermaga Eksekutif Merak.
Rohman bersyukur bisa beristirahat meski ala kadarnya, untuk melepas lelah dan kantuk selama perjalanan dari Lampung hingga ke Kota Cilegon.
Sembari membetulkan jaket penghangat sang buah hati, pada Minggu, dini hari, 30 April 2023, pukul 02.23 wib, Rohman bercerita bahwa jika melakukan perjalanan malam hari, dia mengaku kesulitan mendapatkan kendaraan umum untuk sampai ke Balaraja. Sehingga terpaksa beristirahat dulu sembari menunggu pagi, untuk melanjutkan perjalananya.
"Kalau jam segini, sudah tidak ada kendaraan umum ke rumah saya di Balaraja. Angkotnya juga kan jarang, jadi nunggu pagi aja," ujarnya.
Perlu diketahui bahwa bagi pemudik pejalan kaki, mereka biasanya menaiki bus dari Terminal Terpadu Merak untuk sampai ke daerah tujuan. TTM sendiri dikelola oleh BPTD Wilayah VIII Banten yang berada di bawah kewenangan Dirjen Hubdat Kemenhub.
Sedangkan dari Dermaga Eksekutif Merak, terdapat satu jembatan penghubung bagi pejalan kaki, untuk sampai ke Terminal Terpadu Merak.
Berdasarkan lantaran di Terminal Terpadu Merak, ruang tunggu hanya ada di dekat bus parkir, kuris yang tersedia pun terbatas jumlahnya. Lantai 1 maupun 2 sudah dipenuhi oleh pedagang. Sedangkan di berbagai sisinya, terminal nampak kotor dan kumuh, banyak debu hingga sampah berserakan di terminal penumpang Tipe A tersebut.