Pangdam Hasanuddin Bantah TNI Lakukan Penyerangan ke Polres Jeneponto
- VIVA.co.id/ Supriadi Maud (Sulawesi Selatan)
VIVA Nasional – Pangdam XIV Hasanuddin, Mayor Jenderal TNI Totok Imam Santoso menyebutkan, pelaku penyerangan terhadap Mapolres Jeneponto Sulawesi Selatan bukan berasal dari pasukan TNI AD.
Jenderal bintang dua TNI itu menegaskan bahwa pelaku yang melakukan penyerangan ke markas kepolisian di Jeneponto itu merupakan sekelompok orang tak dikenal (OTK).
Totok menegaskan, sangat kecil kemungkinan jika pasukan TNI AD melakukan penyerangan ke Mapolres. Hal itu lantaran markas TNI AD terdekat dari Mapolres Jeneponto hanya Yonif 726/Tamalatea, namun itu pun membutuhkan waktu sekitar 2 hingga 3 jam untuk sampai di lokasi kejadian. Ditambah, pasukan itu sedang masa dikarantina untuk penugasan ke Papua.
"Ada pasukan TNI AD yang terdekat dari Mapolres Jeneponto yakni Yonif 726/Tml, itu jaraknya hanya 2-3 jam perjalanan. Mereka juga agak susah untuk keluar karena dalam kondisi karantina untuk berangkat penugasan operasi di Papua dan tidak ada kegiatan cuti, setiap 2 jam sekali pun dilaksanakan apel pengecekan," kata Totok dalam keterangan yang diterima, Jumat, 28 April 2023.
Adapun dugaan kepada Kodim 1425/Jeneponto, Totok menyebutkan, hal tersebut sangat kecil kemungkinan meski kesatuan itu terdekat dari Polres Jeneponto. Sebab, menurut Totok, separuh kekuatan di Kodim sedang cuti dinas dan sebagiannya sedang melaksanakan pengamanan operasi ketupat bersama Polres jajaran.
"Sementara satuan teritorial terdekat juga ada Kodim 1425 di situ. Tapi itu pun kecil kemungkinan karena mereka terbagi lagi dengan melaksanakan pengamanan operasi ketupat hari raya dan diperbantukan di Polres Jeneponto," ujarnya.
Lebih lanjut, Totok juga menyebut bahwa seluruh senjata pasukan Kodam Hasanuddin saat ini masih berada di gudang senjata. Sehingga, menurut dia, sangat kecil kemungkinan anggota TNI Â melakukan penyerangan ke Mapolres Jeneponto.
"Apalagi mereka tidak ada senjata masih di gudang. Jadi Kodim dan Koramil senjata tidak ada. Semua masih di gudang, saya saja tidak bawa senjata, saya gudangkan," katanya.
Totok pun memastikan jika penyerangan itu murni bukan personel TNI tapi OTK. Hal itu diperkuat bahwa selama ini tidak ada permasalahan yang terjadi antara pihak TNI dengan Polri di Jeneponto.
"Sampai saat ini, masih OTK yah. Selama ini kodim dan polres tidak ada masalah. Dan itu bukan anggota kodam kita. Kodim dan polres hubungannya baik-baik saja. Sampai saat ini belum berani memutuskan dari siapa pelakunya tapi masih OTK," ujarnya.
Totok mengaku jika saat ini penyelidikan terkait kejadian tersebut masih terus berjalan dari tim yang telah dibentuk dari TNI-Polri. "Jadi kasusnya masih diselidiki oleh Tim khusus. Dan kami dari TNI juga ingin membuka secara transparan sehingga tidak ada ditutupi," ujarnya.
Â