Pengakuan Sipir Lapas Rajabasa soal Asal Usul Harta Kekayaannya

Dawank Delvi, Sipir Lapas Rajabasa mengklarifikasi viral pamer harta kekayaan
Sumber :
  • tvOne/Pujiansyah

VIVA Nasional – Ramai diberitakan kerena memamerkan kemewahan di media sosial, ASN Lapas Rajabasa, Bandar Lampung, akhirnya buka suara dan meminta maaf terkait postingannya di media sosial yang menghebohkan masyarakat.

Hartanya Rp5,4 Triliun Begini Isi Garasi Menteri Paling Tajir di Kabinet Prabowo

ASN yang bekerja sebagai sipir Lapas Kelas 1 Rajabasa, Dawank Delvi mengklarifikasi bahwa harta yang dimilikinya merupakan hasil dari usaha yang ditekuninya dan beberapa diantaranya merupakan harta milik mertuanya.

"Saya ini buka usaha kios burung dan beberapa harta lainnya milik mertua. Kecuali kendaraan bermotor jenis Harley Davidson itu bukan milik saya, itu foto diambil di depan Lapas," kata Muhammad Delvi Dhawang, di Kanwil Kemenkumham Lampung, Kamis, 27 April 2023.

Sosok Widiyanti Putri Wardhana, Menteri Paling Kaya Raya yang Hartanya Mencapai Rp5,4 Triliun

Atas postingannya tersebut yang menimbulkan kegaduhan di tengah masyarakat, Dawank meminta maaf dan siap menerima konsekuensinya.

Batas Akhir Pelaporan LHKPN, Ini Dia Menteri Kabinet Merah Putih yang Paling Kaya Raya

"Saya minta maaf atas perbuatan saya yang membuat gaduh dan merugikan orang lain," kata dia.

Sementara itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM (Kanwil Kemenkumham) Lampung, Sorta Delima Lumban Tobing mengatakan bahwa Dawank Delvi merupakan ASN di Kemenkumham dengan golongan tiga A.

"Gaji dan tunjangan dia ini bisa mencapai Rp8 juta, yang sama dengan istrinya. Sehingga dinilai bisa membuat hidup keduanya sejahtera," tandasnya. 

Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana

Gak Nyangka Ini Mobil Paling Murah Menteri Pariwisata dengan Kekayaan Rp5,4 Triliun

Menteri Pariwisata, Widiyanti Putri Wardhana menjadi sorotan setelah KPK mengumumkan harta kekayaan kabinet Merah Putih yang sudah dilaporkan, disebut nilai tertingginya

img_title
VIVA.co.id
22 Januari 2025