AKBP Achiruddin Dikenal di Komunitas Moge tapi Bukan Anggota Klub Harley, Menurut HDCI
- VIVA/B.S. Putra
VIVA Nasional – Harley Davidson Club Indonesia (HDCI) Medan-Sumatera Utara membatah kabar bahwa AKBP Achiruddin Hasibuan merupakan anggota atau member klub motor gede (moge) tersebut meski sang polisi memiliki moge Harley Davidson.
"Jadi gini, Pak [Achiruddin] Hasibuan itu memang beliau main motor. Tapi, sampai saat ini, tidak pernah terdaftar anggota HDCI mana pun, termasuk HDCI Medan-Sumut, tidak pernah terdaftar member HDCI Medan-Sumut," kata Ketua Bidang Kegiatan HDCI Medan-Sumut Anca Lubis saat dikonfirmasi VIVA, Kamis sore, 27 April 2023.
Meski tidak terdaftar HDCI Medan-Sumut, Anca mengaku bahwa AKBP Achiruddin pernah ikut serta dalam kegiatan dilakukan HDCI Medan-Sumut, seperti kegiatan kopdar dan Minggu pagi jalan bareng.
"Namanya kita anak motor, apalagi pengguna motor gede, seringlah beberapa kali kegiatan seperti kopdar, Minggu pagi jalan bareng, sering ketemu. Bilang tidak kenal, kenal sama beliau. Cuma beliau tidak pernah terdaftar anggota HDCI Medan-Sumut," kata Anca.
Anca mengungkapkan sosok AKBP Achiruddin Hasibuan karena memiliki motor gede atau Harley Davidson di Kota Medan tidak terlalu banyak sehingga sesama penggemar moge pasti saling mengenal.
Wakil Ketua Komisi III DPR RI Ahmad Sahroni sebelumnya juga ikut menyoroti aksi penganiayaan yang dilakukan anak AKBP Achiruddin Hasibuan di Medan, Sumatera Utara.
Dalam kasus penganiayaannya kini telah ditangani oleh Polda Sumut. Kendati demikian, beredar info bahwa ternyata AKBP Achiruddin juga kerap pamer harta kekayaannya berupa moge Harley Davidson.
Sahroni pun mendesak ketua umum klub motor tersebut agar mencabut kartu tanda anggota (KTA) AKBP Achiruddin jika benar tergabung dalam klub motor tersebut.
AKBP Achiruddin berurusan dengan hukum akibat imbas dari kasus penganiayaan dilakukan anaknya, Aditya Hasibuan, terhadap korbannya, Ken Admiral.
Achiruddin ditahan di tempat khusus di Bidang Polda Sumatera Utara, sedangkan anaknya ditetapkan tersangka dalam kasus penganiayaan oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Sumut.