Penelitinya Ancam Warga Muhammadiyah, BRIN Bakal Dipanggil DPR RI

Andi Pangerang Hasanuddin, peneliti astronomi BRIN
Sumber :
  • Twitter @Farrel1510

VIVA Nasional – Wakil Ketua Komisi VII DPR RI Eddy Soeparno mengatakan pihaknya bakal memanggil Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk meminta penjelasan. Hal ini sebagai buntut dari kasus Peneliti Astronomi BRIN Andi Pangerang Hasanuddin (APH) yang mengancam membunuh warga Muhammadiyah karena perbedaan penentuan Hari Idulfitri 1444 Hijriah.

Hari Ibu: Peneliti Wanita Indonesia Jadi Dokter Pertama Raih NAOS Ecobiology International Award di Prancis

Diterangkan Eddy, rencananya BRIN dipanggil dalam rapat kerja pada masa sidang mendatang.

"Komisi VII DPR RI segera memanggil BRIN di masa sidang setelah lebaran ini untuk meminta penjelasan terkait ancaman pembunuhan dan sikap intoleran terhadap warga Muhammadiyah ini," kata Eddy Soeparno kepada wartawan, Rabu, 26 April 2023.

Garap Lahan Pertanian 20 Ha Pakai Padi Biosalin, PGN Gandeng BRIN hingga Pemkot Semarang

BRIN Diminta Tindak Tegas Oknum Tersebut

Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Laksana Tri Handoko

Photo :
  • Dokumentasi BRIN
Haris Rusly Moti: PPN 12 Persen Produk PDIP Sebagai Ruling Party

Eddy menjelaskan, pihaknya sudah mendesak BRIN menindak tegas oknum Peneliti BRIN tersebut sesuai aturan disiplin bagi aparatur sipil negara (ASN).

"Sebagai Wakil Ketua Komisi VII DPR yang membidangi (bermitra) BRIN, saya mendesak adanya tindakan tegas dari BRIN terhadap ASN yang diduga mengancam akan membunuh warga Muhammadiyah itu. Ancaman seperti itu tidak dapat dibenarkan dengan alasan apapun," kata Eddy.

Eddy juga meenyebut permohonan maaf APH tidak boleh menghentikan langkah BRIN menindak tegas tegas yang bersangkutan.

"Ancaman pembunuhan itu meresahkan dan melukai warga Muhammadiyah. Walaupun sudah ada permintaan maaf dari yang bersangkutan, sebagai pimpinan di Komisi VII DPR saya tetap meminta Kepala BRIN sebagai mitra kami untuk menindak tegas ASN tersebut," kata Eddy.

Sebelumnya, Anggota DPR RI Saleh Partaonan Daulay mengutuk keras tindakan oknum peneliti BRIN yang meengancam membunuh warga Muhammadiyah. Menurut dia, pernyataan itu tidak pantas disampaikan seorang aparatur sipil negara (ASN).

"Apalagi kerja di lembaga penelitian seperti BRIN. Betul-betul aneh. Mereka kan ASN. Mestinya profesional, tidak memihak satu keagamaan atau kelompok organisasi," kata Saleh, Selasa, 25 April 2023.

Menurutnya, ancaman yang disampaikan ASN itu sangat menodai kerukunan umat beragama. Sebab, banyak warga negara yang merasa was-was, khawatir, bahkan takut.

"Menghalalkan darah itu sama dengan ancaman membunuh. Itu pernyataan sangat serius dan berbahaya. Ini bukan delik aduan. Kalau ada ancaman membunuh seperti itu, aparat penegak hukum harus segera mengambil langkah. Paling tidak pelakunya diamankan terlebih dulu, diperiksa dasar dari pernyataannya," kata Saleh.

Saleh menambahkan, perbedaan antar suku dan agama di Indonesia merupakan hal biasa. Karena itu, semua saling menghormati dan semua hari besar umat beragama dirayakan dengan baik serta dijadikan libur bersama.

"Kalau yang beda agama saja saling menghormati, kenapa yang hanya berbeda metode penentuan 1 Syawal malah seperti mau perang? Perbedaan itu bukan hanya sekali ini terjadi, dan tidak hanya di Indonesia, di negara lain pun ratusan negara merayakan Lebaran pada 21 April," kata Saleh.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya