Heboh Cuitan Soal Resto Getok Harga Tinggi di Rest Area, Jubir PSI Minta Maaf dan Klarifikasi
- Instagram @sigitwid
VIVA Nasional – Polemik soal Juru Bicara PSI Sigit Widodo yang mengaku kena getok harga selangit di salah satu restoran telah berakhir dengan sanksi. Selain itu, Sigit Widodo juga telah meminta maaf atas cuitannya yang disalahartikan.
Diketahui bahwa cuitan pertamanya, ia menyebut memesan dua porsi nasi ayam dan teh dalam kemasan. Harga makanannya itu Rp155 ribu. Kata dia, satu porsi yang dimaksud adalah nasi ditambah lauk. Sigit kemudian meminta maaf lantaran cuitannya disalahartikan.
“Tentang cuitan pertama saya yang menyebut bahwa saya makan dua porsi nasi ayam dan teh dalam kemasan, mungkin diartikan bahwa ini hanya satu nasi dan satu ayam. Sedangkan dalam pengertian saya, satu porsi artinya nasi ditambah lauk pauk lainnya. Ini yang kemudian saya detilkan dalam wawancara dengan media,” jelasnya dalam cuitannya di Twitter.
“Kalau ini dianggap sebagai informasi yang menyesatkan, saya mohon maaf kepada semua pihak, termasuk pada RM Hadea,” imbuhnya.
Sigit juga mengatakan bahwa RM Hadea telah meminta maaf. Sebab, memang terjadi kesalahan harga yang dilakukan karyawan RM Hadea.
“Pemilik RM Hadea telah menyampaikan ada kesalahan karena harga yang seharusnya Rp116.000 dinaikkan oleh karyawannya menjadi Rp155.000. Beliau sudah meminta maaf dan bersedia memberikan refund,” ujarnya.
Hingga sampai saat ini, kata Sigit, belum memberikan nomor rekening kepada pihak resto untuk mengganti uang tersebut. Sigit mengaku ingin bertemu dengan pihak resto terlebih dahulu.
“Saya sangat mengapresiasi dan menghormati sikap beliau. Sampai sekarang saya belum memberikan nomor rekening untuk refund karena saya ingin bertemu dahulu dengan beliau untuk silaturahmi,” pungkasnya.
Meski telah ditindak oleh pengelola jalan tol, ia menyayangkan dengan sanksi yang diberikan kepada restoran tersebut yakni penutupan sementara.
“Saya mengapresiasi pengelola jalan tol yang mengambil tindakan cepat dan tegas, namun alangkah baiknya jika sanksi hanya berupa teguran dan peringatan tertulis saja bukan berupa penutupan sementara karena pemilik juga sudah mengakui kesalahannya,” terangnya.
Sigit menegaskan bahwa dia tidak identik dengan kekayaan meski menjabat sebagai Ketua DPP PSI. Ia pun mengungkapkan alasannya kenapa mengunggah cuitan tersebut.
“Nilai mark up Rp39.000 mungkin kecil untuk beberapa orang, namun bernilai untuk orang yang punya uang pas-pasan saat mudik. Untung saja saya bisa membayar saat itu. Bisa saja saya sedang dalam kondisi tidak membawa uang yang cukup, dan ini bisa terjadi pada pemudik-pemudik lain. Itu yang melatarbelakangi cuitan pertama saya,” tandasnya.
Meski pihak restoran sudah meminta maaf, ia juga tidak membenarkan sikap karyawan RM Hadea yang mematok harga tanpa sepengetahuan pemiliknya.
“Apa yang dilakukan oleh karyawan RM Hadea tetap tidak bisa dibenarkan, apalagi karyawan tersebut tidak memberikan bon. Perilaku karyawan semacam ini bisa menghancurkan kepercayaan pada UMKM, karena itu harus ada standar operasional seperti daftar harga dan bon pembelian, dan pembeli diperbolehkan membayar sebelum makan,” ujarnya.
Ia kembali meminta maaf atas kegaduhan dalam cuitannya itu yang menyebabkan kontroversi.
“Untuk yang tidak berkenan dengan cuitan saya, perkenankan saya menyampaikan permohonan maaf, demikian juga pada semua netizen Indonesia yang mungkin dibuat lelah dengan kontroversi cuitan saya,” tutupnya.