KPK Bantah Kabar Tiga OTT untuk Alihkan Isu Kebocoran Dokumen di Kementerian ESDM

Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri.
Sumber :
  • VIVA/Zendy Pradana.

VIVA Nasional – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) membantah kabar adanya pengalihan isu terkait dugaan kebocoran dokumen dalam penyelidikan di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Dugaan kebocoran itu disebut-sebut menyeret pimpinan KPK Firli Bahuri.

Dalam kurun waktu beberapa hari setelah beredar kabar Firli Bahuri diduga membocorkan dokumen penyelidikan di Kementerian ESDM, KPK telah melakukan operasi tangkap tangan (OTT).

Pertama, Bupati Kepulauan Meranti Muhammad Adil ditangkap oleh tim penyidik KPK pada Kamis malam, 6 April 2023. Selain Adil, KPK menetapkan 2 tersangka lainnya berinisial FN selaku Kepala BPKAD Pemkab Kepulauan Meranti, ketiga MFA selaku auditor muda BPK perwakilan Riau. Bupati Meranti ditetapkan atas tiga kasus dugaan korupsi sekaligus.

Gedung KPK (Foto Ilustrasi)

Photo :
  • KPK.go.id

Setelah itu, KPK kembali melakukan OTT terhadap pejabat Perkeretaapian DJKA Jawa Tengah dan pegawai PPK pada 11 April. KPK berhasil menetapkan 10 orang tersangka atas dugaan korupsi Pemberian dan Penerimaan hadiah dalam proyek pembangunan jalur kereta api.

Kemudian, pada 14 April, Wali Kota Bandung Yana Mulyana ditangkap oleh KPK. Yana Mulyana bersama 5 orang lainnya ditetapkan sebagai tersangka atas dugaan korupsi  suap dan penerimaan gratifikasi pengadaan CCTV dan penyedia jasa internet untuk proyek "Bandung Smart City" tahun anggaran 2022-2023.

Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri menegaskan pengalihan isu itu merupakan pernyataan yang tidak benar dan pro terhadap koruptor. "Tidak benarlah itu, bisa jadi, pernyataan demikian biasanya dikeluarkan orang yang pro koruptor saja. Mereka tidak suka dengan pemberantasan korupsi tetap berjalan," katanya kepada wartawan, dikutip Rabu 19 April 2023.

Polisi Tangkap 6 Tersangka Jual Beli Bayi dengan Keuntungan Rp19 Juta

Ali menegaskan pihaknya sudah memiliki sistem yang mapan terkait OTT tersebut. Penangkapan seseorang, kata Ali, membutuhkan prosedur dan waktu yang lama agar operasi senyap yang dilakukan tim penyidik KPK dapat berjalan dengan lancar.

Gedung Kementerian ESDM

Photo :
  • vivanews/Andry Daud
KPK Periksa Eks Dirjen Imigrasi Ronny Sompie Terkait Kasus Harun Masiku

"KPK telah miliki sistem yang mapan, sehingga tak berpengaruh dengan isu apapun. Kerja-kerja tetap dapat dilakukan. Kegiatan tangkap tangan itu persiapannya tidak sehari dua hari. Dibutuhkan kerja tim dengan matang, bukan kerja perorangan," kata Ali.

Kendati demikian, KPK menghargai laporan dugaan kebocoran data di Kementerian ESDM dan menyerahkan sepenuhnya kepada Dewan Pengawas (Dewas) KPK.

Tersangka Korupsi Kegiatan Fiktif, Kadisbud Jakarta Terancam Dipecat

"Terkait pelaporan kami hargai itu kami serahkan sepenuhnya ke Dewas KPK. Apa benar ada kebocoran informasi ataupun dokumen KPK tersebut atau hanya mirip dokumen KPK yang sengaja digaungkan pihak tertentu dengan tujuan politis. Tentu nanti semuanya Dewas akan memeriksanya dengan detail," kata Ali.

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Gidion Arif Setyawan.(B.S.Putra/VIVA)

Polisi Buru 7 Tersangka Lagi Terkait Kasus Pembunuhan Eks Prajurit TNI Diduga Diotaki Serka HS

Polisi tengah memburu 7 pelaku lainnya yang terlibat pembunuhan mantan anggota TNI, Andreas Rury Stein (44), yang diduga diotaki Serka HS. Pembunuhan ini dipicu permasala

img_title
VIVA.co.id
4 Januari 2025