Kabar 6 Prajurit Gugur saat Kontak Senjata, Mabes TNI Bilang 1 Anggota

Kapuspen TNI Laksda Julius Widjojono Dalam Keterangan Persnya
Sumber :
  • VIVA/ Mohammad Yudha Prasetya

VIVA Nasional  – Kepala Pusat Penerangan TNI, Laksda TNI Julius Widjojono, mengklarifikasi mengenai kabar bahwa 6 anggota TNI gugur dalam kontak tembak dengan kelompok separatis teroris atau KST Papua, yang terjadi di Mugi-Man Kabupaten Nduga, Papua, pada Sabtu, 15 April 2023.

Digembleng Sebulan Lebih, 27 Prajurit Wanita Angkatan Laut Dapat Brevet Terjun Payung Free Fall dari Wakasal

Dia mengatakan, dalam kontak senjata tersebut yang sudah pasti gugur adalah seorang prajurit TNI atas nama Pratu Miftahul Arifin. 

"Sampai pukul 14.03 WIB, informasi yang saya terima secara fisik baru satu orang, hanya satu orang atas nama Pratu Arifin (Miftahul Arifin)," kata Julius dalam konferensi pers di Mabes TNI, Jakarta, Minggu, 16 April 2023.

Baru Masuk Indonesia Mobil China Ini Sudah Dipesan TNI, Untuk Apa?

Dia mengaku, pihaknya belum mendapatkan informasi yang lain karena kesulitan untuk mencapai lokasi akibat cuaca yang tidak menentu. Saat ini kendala yang dialami prajurit adalah kondisi cuaca yang kurang bagus.

"Saya mohon kepada rekan media untuk mengacu informasi yang kami berikan. Karena Panglima TNI selaku komando utama untuk operasi ini, dan perintahnya sangat jelas, jangan ragu ambil tindakan," ujarnya.

Distribusi Logistik Pilkada di 9 Wilayah Papua Hampir Rampung, Dua Kabupaten Pakai Helikopter

Diketahui, sebelumnya Julius juga telah menyampaikan rasa duka cita dari Panglima dan segenap jajaran TNI, atas gugurnya salah satu personel TNI dalam kontak tembak yang terjadi di Mugi-Man Kabupaten Nduga, Papua, pada Sabtu, 15 April 2023.

"Panglima TNI turut berduka cita atas gugurnya prajurit terbaik TNI atas nama Pratu Miftahul Arifin, yang gugur pada 15 April 2023 pukul 16.30 WIT," kata Julius.

Kontak senjata itu dalam rangka upaya pembebasan pilot Susi Air yang ditawan kelompok tersebut. Dia menambahkan, kondisi prajurit yang lainnya saat ini masih ada di beberapa lokasi. Mabes TNI diakuinya tengah kesulitan untuk menghubungi seluruh prajurit tersebut, karena kondisi cuaca yang tidak menentu. 

"Untuk itu, Panglima TNI secara terus-menerus memerintahkan untuk melakukan pencarian dan bantuan tempur, dengan kekuatan maksimal," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya