Ajak Siswa Sebarkan Konten Positif, Kemenkominfo Gelar Literasi Digital di Bogor
- Misrohatun Hasanah
VIVA Nasional – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) RI bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi kembali menggelar program literasi digital nasional sektor pendidikan wilayah Jawa Barat bagi siswa/siswi Sekolah Dasar di Wilayah Tengah Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Program ini bertujuan untuk meningkatkan tingkat Literasi Digital 50 juta masyarakat Indonesia pada tahun 2024 menuju Indonesia #MakinCakapDigital. Ini lantaran menurut Survei Literasi Digital di Indonesia pada tahun 2021, Indeks atau skor Literasi Digital di Indonesia berada pada angka 3,49 dari skala 1-5.
Skor tersebut menunjukkan bahwa tingkat literasi digital di Indonesia masih berada dalam kategori sedang. Selain itu berdasar laporan HootSuite dan We Are Social, pengguna internet di Indonesia mencapai 204,7 juta jiwa pada Pebruari 2022, atau bertambah 2,1 juta dari tahun sebelumnya.
Itu merupakan 73,7% dari total populasi Indonesia, dengan persentase pengguna internet melalui ponsel mencapai 94,1%.
Kemenkominfo pun bersama Siberkreasi menggelar program #literasidigitalkominfo yang mengusung tema “Pemanfaatan Internet untuk Menyebarkan Konten Positif.”
Di mana kegiatan secara nonton bareng (nobar) dengan total peserta 10.000 siswa itu menyuguhkan materi yang didasarkan pada 4 pilar utama Literasi Digital, yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.
Dalam kegiatan tersebut, tampil sebagai narasumber pertama Anang Masduki, yang merupakan Praktisi Pendidikan, membawakan materi terkait Etika Digital. Menurutnya saat online di internet, agar mengikuti aturan seperti di dunia nyata, dengan selalu teliti serta menghormati orang lain di dunia internet dan interaksi yang dilakukan seperti interaksi di dunia nyata.
“Unsur utama yang penting dalam dunia digital adalah bertanggung jawab dalam memanfaatkan internet dan media sosial dengan tepat dan seimbang, aman dari segala potensi kejahatan dari dampak buruk dari internet, menggunakan media sosial dan internet dengan inspiratif dengan hal hal yang positif,” sebutnya.
Narasumber kedua yang tampil yakni Penerjemah dan Content Writer, Zulfan Arif, yang berbicara terkait Keamanan Digital. Ia memperingatkan jika di ruang digital tak semuanya aman, sehingga sangat penting untuk memahami keamanan digital.
Sehingga, tambahnya, di dunia digital harus mengamankan diri, data pribadi, menghindari penipuan, bullying, dan lainnya. “Keamanan berbanding terbalik dengan kemudahan, sedikit ribet, dan waspada akan membuat kita lebih aman di dunia digital,” jelasnya.
Sedangkan pemateri terakhir yakni Ogund Oddity yang merupakan seorang Content Creator, tampil membawakan materi Kecakapan Digital. Ia meminta agar mengenali keunggulan dan kekurangan dari media sosial, serta mengoptimalkan kecakapan digital dengan kemampuan dalam penggunaan perangkat lunak sebagai fitur proteks dari serangan siber.
“Kita diharapkan mampu menyeleksi dan memverifikasi informasi yang didapatkan serta menggunakannya untuk kebaikan diri dan sesama. Dengan mengenal ekosistem transaksi daring, dompet digital, lokapasar, serta transaksi digital dengan lebih baik, kita bisa terhindar dari kegiatan terkait yang merugikan,” pesannya.
Di akhir sesi webinar, para peserta diberikan kesempatan mengajukan pertanyaan yang dijawab langsung oleh narasumber. Seluruh rangkaian webinar ini dipandu oleh moderator Indry Wijaya.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital sektor pendidikan dapat diperoleh pada media literasi digital kominfo di info.literasidigital.id atau mengikuti media sosial Literasi Digital Kominfo di Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo, dan Youtube @literasidigitalkominfo.