Gus-gus se-Jawa Ikrar di hadapan Gus Yaqut, Siap Abdikan Diri Demi Berdayakan NU
- Dok. Istimewa
VIVA Nasional – Para putra kiai pesantren atau biasa dipanggil dengan sebutan ‘Gus’, menegaskan komitmennya untuk berbakti kepada Nahdlatul Ulama (NU). Gus-gus yang ada di seluruh pulau Jawa ini siap mengabdi secara aktif dalam rangka memberdayakan NU agar bisa terus memberi kemaslahatan yang luas kepada masyarakat dan bangsa.Â
Komitmen para kiai muda dan Gus se-Jawa itu diikrarkan didepan Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas. Kegiatan juga dihadiri Katib Aam PBNU KH Said Asrori, dan sejumlah aktivis NU lainnya. Pada kesempatan itu, puluhan gus dari Jawa Tengah, Jawa Timur, Jawa Barat dan DI Yogyakarta juga mendeklarasikan berdirinya Gerakan Nahdliyin Berdaya.
Menurut pengasuh Pondok Pesantren An Nuur, Maron KHR Mahfudz Hamid menyebut Gerakan Nahdliyin Berdaya yang diinisiasi para gus ini sangat efektif karena bisa turut mengisi ruang-ruang kosong yang selama ini belum tergarap atau ditinggalkan kader-kader NU.Â
"Gerakan ini strategis karena connecting antara NU struktural dengan kultural. Kalau kultural ini tidak kita rawat akan diambil pihak lain, apalagi pada 2024 nanti hal-hal yang bernuansa perbedaan biasanya akan berupaya ditajamkan untuk kepentingan kelompok tertentu," kata dia kepada wartawan, Sabtu 15 April 2023.
Sementara itu, Kiai Zahrul Azhar atau akrab disapa Gus Han menambahkan, Gerakan Nahdliyin Berdaya akan turut mengawal program-program dari NU dan berupaya jadi gerakan yang memiliki arah serta tujuan jelas. Gerakan ini pun siap memperkuat Gerakan Keluarga Maslahat Nahdlatul Ulama (GKMNU) yang baru saja dikukuhkan kepengurusannya oleh Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.
Menag Yaqut sendiri menyambut positif lahirnya Gerakan Nahdliyin Berdaya itu. Gus Yaqut menilai, pemberdayaan warga nahdliyin hakikatnya adalah menjadi tanggung jawab bersama. Meski memiliki jaringan struktural yang lengkap dan rapi, Gus Yaqut mengakui, NU tak akan mampu menjangkau seluruh kadernya yang berada di berbagai penjuru negeri.Â
"Peran para kiai muda dan gus ini sangat strategis karena memiliki umat serta rasa tanggung jawab yang sama untuk mewujudkan masyarakat lebih berdaya dan sejahtera," kata Gus Yaqut.
Gerakan Nahdliyin Berdaya juga disebut sangat bisa untuk berkolaborasi dengan GKMNU. Diharap GKMNU yang telah dapat dukungan dari berbagai institusi ini bisa jadi alat yang mampu mengkohesikan kader NU yang terpecah.
"Kalau kita bisa ciptakan kohesi ini maka akan memberikan dampak positif kepada PBNU. Artinya, ketika PBNU memberikan arahan maka harus diterjemahkan secara utuh sampai ke bawah, tidak menciptakan deviasi," ujarnya.
Lebih lanjut dikataka  lahirnya satgas GKMNU bisa jadi energi kinetik untuk membangkitkan sel-sel yang selama ini tidur. Dia optimistis NU memiliki kader potensial yang melimpah.Â
"Saya berharap apa yang kita lakukan menjadi embrio. Saya percaya ini tidak mudah karena butuh waktu yang panjang. Tapi kita harus sabar membuat sejarah baru. Kita harus yakin. Kepada siapa lagi kita gantungkan NU kalau bukan kita. Saya berharap ini makin hari makin membesar," katanya lagi.