Yudo Andreawan Mahasiswa UI S2 Hukum, Kena Cuti Akademik Buntut Kelakuannya
- VIVA/Foe Peace Simbolon
VIVA Nasional – Yudo Andreawan yang mengamuk di Stasiun Manggarai sambil teriak 'gua bos' dan membuat onar di beberapa tempat merupakan mahasiswa S2 di Universitas Indonesia (UI).
"Kami baru bisa memprofiling awal yang bersangkutan mahasiswa S2 di Universitas di Jakarta," kata Kepala Subdirektorat Kendaraan Bermotor, Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, Komisaris Polisi Yuliansyah kepada wartawan, Sabtu 15 April 2023.
Sementara itu, Kepala Hubungan Masyarakat dan KIP UI, Amelita Lusia tak menampik kalau Yudo adalah mahasiswa Magister Ilmu Hukum di kampusnya. Dia mengaku pihaknya telah berusaha dan memfasilitasi mahasiswa dengan kondisi seperti Yudo. Buntut kasus yang dilakukannya, pihak UI memberikan cuti akademik.
Penampakan Yudo Andreawan, Pria yang ngamuk di Manggarai
- VIVA/Foe Peace Simbolon
"Dari pihak kampus, kami sudah berupaya melakukan pendekatan, penanganan, dan memfasilitasi mahasiswa dengan kondisi seperti YA. Saat ini, yang bersangkutan diberikan cuti akademik," ucap Amelita.
Sebelumnya diberitakan, video seorang pria berbadan gempal ngamuk di Stasiun Manggarai, Jakarta Selatan viral di media sosial. Dinarasikan pria itu tak terima setelah disenggol penumpang lain saat hendak keluar dari rangkaian kereta.
Melalui video yang diunggah akun TikTok @bayuadhi19, pria itu terlihat sangat marah hingga menantang orang yang diduga menyenggolnya untuk berkelahi. Disebutkan kejadian itu terjadi pada Selasa, 11 April 2023 pagi.
Guna mencegah terjadinya keributan, tampak tiga orang petugas keamanan stasiun dengan sigap memegang pria tersebut. Akan tetapi, pria itu memberontak dan kembali menantang orang yang ia tuju sambil berteriak:
"Woi lo ngapain nutupin jalan gua. Gua bos, gua bos nih,” teriak pria gempal berkacamata itu sembari menepuk-nepuk dadanya, dikutip, Rabu 12 April 2023.
Remaja Pelaku Begal Payudara Ditangkap, Sudah Beraksi 8 Kali dengan Sasaran Wanita Gemuk
Aksi meresahkan HRS sudah dilakukan sebanyak delapan kali di wilayah Sawangan, Depok, dan Palmerah, Jakarta Barat.
