Benda Kuno Ditemukan, Pemprov Jambi Harus Belajar dari Daerah Lain
- VIVA/Syarifuddin Nasution
VIVA Nasional - Pemerintah Provinsi Jambi Dipaksa belajar dengan daerah-daerah luar Jambi yang salalu menjaga dan melindungi benda-benda kuno tersebut karena memiliki sejarah penting pada masa dulunya.
Pengamat Ari Suryanto mengatakan saat penemuan benda-benda kuno di Wilayah Pesisir Provinsi Jambi, adalah salah satu bukti, bahwa Jambi dulunya pernah memiliki sejarah peradaban yang sangat penting di Pulau Sumatera.
"Ditemukannya berbagai situs yang ada di sepanjang Sungai Batanghari yang bermuara langsung laut namun yang dulunya dikenal dengan laut Cina Selatan,"ujarnya.
Ari mengatakan Kampung Laut dan Nipah Panjang merupakan dua lokasi aliran Sungai Batanghari yaitu Kampung Laut, sedangkan untuk wilayah Nipah Panjang melintasi Kelurahan Simpang menuju Nipah Panjang yang dialiri melalui Sungai Berbak, Tanjabtim Jambi.
"Sementara Hulu dari Sungai Batanghari berakhir di Kabupaten Damas Raya Provinsi Sumatera Barat," jelasnya Jumat, 14 april 2023.
Bahkan ada beberapa situs peninggalan bersejarah telah ditemukan di sekitar aliran Sungai Batanghari di antaranya penemuan situs Kapal Kuno di Desa Lambur 1, Kecamatan Sabak Timur, Makam Siti Hawa di wilayah Trimulyo.
"Sementara bergeser ke wilayah kompleks Perkantoran Kabupaten Tanjung Jabung Timur tepatnya di wilayah Naga Ukir ditemukan adanya makan Cina," tuturnya.
Bergeser ke wilayah Kelurahan Simpang terdapat makam Rangkayo Hitam dan Rangkayo Pingai merupakan bukti bahwa wilayah Pesisir Provinsi Jambi pernah menjadi Pusat perdagangan maritim di masa itu oleh bangsa-bangsa yang pernah mampir di Negeri Sepucuk Jambi Sembilan Lurah.
"Dikuatkan lagi dengan ada Situs Candi Muara Jambi tentunya membuktikan bahwa Sungai Batanghari memiliki jalur perdagangan terpenting pada masa itu," tuturnya.
Disamping itu dengan di temukannya sejumlah benda-benda kuno di sekitar jembatan Suak Kandir wilayah Kumpeh Ilir, tentunya semakin menguatkan kita sejarah peradaban bagi masyarakat Jambi bermula dari Sungai Batanghari.
"Dengan adanya penemuan benda-benda Kuno tersebut di sekitar jembatan Suak Kandis, tentunya sangat disayangkan sekali, seharusnya pemerintah Provinsi Jambi maupun Pemerintah Kabupaten Muara Jambi dan Kabupaten Tanjung Jabung Timur membangun koordinasi dengan melibatkan BPCP sebagai Perwakilan Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia untuk mengambil langkah-langkah konkret.
"Terkait adanya dugaan perdagangan barang-barang kuno yang menjadi buruan para kolektor barang-barang antik, sehingga dengan demikian akan kita ketahui siapa saja yang pernah berperan pada sejarah peradaban tersebut," terangnya.
Ari Suryanto mengatakan, Pemerintah Provinsi Jambi harus belajar dengan daerah-daerah lainnya yang begitu menjaga dan melindungi benda-benda Kuno tersebut karena memiliki sejarah penting pada masa itu.
"Kita sangat berharap kepada semua pihak untuk lebih konsisten dalam menjaga dan melindungi benda-benda kuno sebagai bukti warisan budaya sejarah peradaban bagi perjalanan rakyat Jambi pada masa lalu.