3 Tahun Berturut-turut Depok Jadi Kota Intoleran, Wali Kota: Tidak Sesuai Realita
- ANTARA/Foto: Feru Lantara
VIVA Nasional – Untuk ketiga kalinya atau 3 tahun berturut survei Setara Institute menyebutkan Depok menjadi kota yang Intoleran. Wali kota Depok menyoroti hasil riset tersebut karena dianggap tidak sesuai dengan realita yang terjadi di masyarakat.
Seperti diketahui, Setara Institute baru saja merilis daftar kota paling toleran di seluruh Indonesia dan dalam hasil riset Indeks Kota Toleran (IKT) 2022 pada Kamis (6/4).
Menurut Idris hasil riset tersebut tidak sesuai dengan realita yang terjadi di Kota Depok. Wali kota Depok tersebut justru menyebut jika kotanya saat ini damai-damai saja.
“Saya rasa silakan saja orang berpendapat, dan memang hak mereka untuk melakukan berbagai riset. Tetapi faktanya yang saya rasakan Kota Depok ini bersama dengan warga dalam keadaan damai-damai saja," kata Mohammad Idris kepada wartawan, Selasa (12/4).
Lebih lanjut Setara Institute dalam hasil laporan Indeks Kota Toleran (IKT) 2022 total melibatkan 94 kota dari total 98 kota yang berada di seluruh Indonesia.
Indikator penilaian setiap kota dilakukan dengan mempertimbangkan empat poin penting, seperti demografi sosio keagamaan, regulasi pemerintah kota, regulasi sosial, serta tindakan pemerintah.
Dengan mengacu pada beberapa poin penilaian tersebut, Kota Depok menjadi kota paling tidak toleran dan berada di urutan 93 dari total 94 kota yang disurvei.