Novel Baswedan Sebut Dugaan Firli Bocorkan Dokumen Sudah Jadi 'Rahasia Umum'

Mantan penyidik KPK Novel Baswedan
Sumber :
  • VIVA/Rahmat Fatahillah Ilham

VIVA Nasional – Dugaan pembocoran dokumen rahasia terkait kasus korupsi di Kementerian ESDM oleh pimpinan KPK semakin menjadi-jadi. Salah seorang mantan penyidik senior KPK Novel Baswedan menyebut perilaku salah satu pimpinan KPK sebagai 'pembocor' operasi rahasia sudah menjadi rahasia umum.

KPK Terima 21.189 Laporan Dugaan Korupsi Selama 5 Tahun, Terbanyak Jakarta

Informasi mengenai hal itu muncul dari salah satu cuitan di Twitter. Dilihat Minggu, 9 April, cuitan itu itu menceritakan soal seorang berinisial F di KPK tiba-tiba menghentikan ekspose perkara setelah mendengar informasi ada penggeledahan di Kementerian ESDM.

"27 Maret 2023, dilakukan ekspose perkara oleh pimpinan dan pegawai KPK terkait. Dalam rapat, F sempat menghentikan ekspose karena adanya informasi dari seseorang. Kemudian F bertanya kepada peserta rapat 'apakah benar ada penggeledahan yang dilakukan oleh KPK di Kementerian ESDM?,” cuit akun tersebut.

Selama Lima Tahun, KPK Berhasil Usut 622 Penyidikan Korupsi

Cuitan tersebut juga menceritakan F sibuk bermain ponsel. Cuitan itu menyebut F gusar karena mengetahui tim KPK menemukan dokumen yang berisi informasi rahasia kegiatan penyelidikan KPK saat melakukan penggeledahan di Kementerian ESDM.

Nawawi Pomolango Minta KPK Ambil Alih Kasus Firli Bahuri

"Rupanya pikiran F gusar dan berusaha terus mencari tahu karena saat tim tindak KPK melakukan penggeledahan di Kementerian ESDM, mereka menemukan dokumen yang isinya info terkait dengan kegiatan lidik KPK. Padahal info tersebut bersifat 'rahasia dan hanya ditujukan untuk internal pimpinan KPK," cuit akun tersebut.

Masih dalam cuitan tersebut, dinarasikan dokumen itu diperoleh oleh seseorang berinisial M yang didapat dari seseorang berinisial F. Disebutkan dalam cuitan itu bahwa dokumen itu berisi agar seseorang IS berhati-hati dan melakukan antisipasi terhadap upaya penindakan oleh tim KPK.

"Jelas sekali bahwa dokumen tersebut diperoleh dari M dan M mendapatkannya dari F. Tujuan penyampaian dokumen berisi informasi penyelidikan tersebut agar IS berhati-hati dan melakukan antisipasi terhadap upaya tim penindakan KPK," cuit akun tersebut.

Cuitan itu turut dibagikan Novel Baswedan. Dia merujuk cuitan itu sebagai penjelasan lengkap proses pembocoran dokumen KPK.

"Penjelasan lengkap mengenai bagaimana proses pembocoran dokumen rahasia yang dilakukan Pimpinan KPK terhadap kasus di Kementerian ESDM. Mari simak twit di bawah ini," kata Novel. Novel telah mengizinkan cuitannya untuk dikutip.

Gedung Merah Putih KPK

Photo :
  • VIVA/Andry Daud

Dihubungi terpisah, Novel menyebut kejadian yang dicuit oleh warganet itu sudah menjadi rahasia umum di internal KPK. Bahkan, kata dia sudah banyak pegawai penindakan di KPK yang cerita kepadanya terkait ini.

"Iya (mendengar bisik-bisik), itu sudah menjadi rahasia umum di pegawai penindakan KPK. Banyak yang cerita," ungkapnya.

Novel mengatakan para pegawai penindakan di KPK marah mendengar adanya dugaan kebocoran dokumen rahasia itu. Akan tetapi para pegawai itu tidak berani berbuat apa-apa.

"Mereka juga marah terhadap perbuatan tersebut, tapi mereka nggak berani bersikap secara langsung karena bisa berdampak terhadap yang bersangkutan, yang saya dengar memang seperti itu kejadiannya," kata Novel.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya