Remaja Masjid Meski Puasa Tetap Jaga Prosesi Jalan Salib di Ruteng NTT

Remaja masjid jaga umat Katolik yang memadati Lapangan Motang Rua Ruteng ikuti Tablo.
Sumber :
  • Jo Kenaru (Manggarai-NTT)

VIVA Nasional -  Ribuan umat Katolik di Ruteng Manggarai Nusa Tenggara Timur menggelar prosesi Jalan Salib, Jumat 7 April 2023.

Teatrikal kisah sengsara Yesus Kristus adalah bagian dari rangkaian 3 Hari Suci Paskah yakni Kamis Putih, Jumat Agung dan Sabtu Paskah. Jalan Salib dilakoni sebelum misa Jumat Agung.

Di Keuskupan Ruteng, Jalan Salib secara kolosal baru bisa dilaksanakan lagi setelah 3 tahun ditiadakan akibat pandemi Covid-19. 

Jalan Salib yang diikuti ribuan jemaat dari 7 paroki di dalam Kota Ruteng Ibukota Kabupten Manggarai ini diawali dengan Lamentasi atau ratapan yang dipimpin Vikep Ruteng, Pastor Gerardus Janur Jumat pagi.

Prosesi Jalan Salib oleh PPA Paroki Santu Mikhael Kumba

Photo :
  • Jo Kenaru (Manggarai-NTT)

Umat Katolik yang memadati Lapangan Motang Rua merupakan jemaat Paroki Katedral, Paroki Santu Mikael Kumba, Paroki Santu Fransiskus Asisi Karot, Paroki Kristus Raja Mbaumuku, Paroki Ekaristi Ka Redong, Paroki Santu Vitalis Cewonikit dan Paroki Santu Nikolaus Golo Dukal.

Drama Jalan Salib yang dibawakan Putra Putri Altar (PPA) Paroki Santu Mikhael Kumba sekaligus membuka prosesi Tablo ke setiap paroki.

Di Lapangan Motang Rua, dipentaskan fragmen penangkapan Yesus Kristus oleh pasukan Romawi berdasarkan tekanan dan hasutan orang-orang Yahudi.

Ribuan umat yang seragam memakai sarung Songke Manggarai dengan atasan baju merah tampak larut dalam kesedihan yang mendalam membayangkan detik demi detik penyiksaan yang dialami Isa Almasih sebelum dipaku di atas kayu salib.

“Anak-anak PPA sedang mementaskan Tablo kisah sengsara Yesus.  Mereka latihan selama satu bulan melibatkan 60 anggota terdiri dari orang 15 perempuan dan 45 laki-laki. Semuanya dari kelompok kategorial serikat kerasulan anak dan remaja,” kata pengarah Tablo, Suster Theresia Tika, SCSC diwawancarai di tengah prosesi Jalan Salib.

"Mereka usia 16-17 tahun. Dari SMA Negeri 1 Langke Rembong, SMAK Setia Bakti, SMAK Fransiskus, SMPN 1 Langke Rembong, SDK Ruteng 1 dan SDK Kumba 1," tuturnya.

"Tahun 2016 mereka ini juga yang bawakan Tablo. Waktu itu masih kecil dan mereka sekarang sudah SMP dan SMA," imbuhnya.

Remaja Masjid Jaga Prosesi Jalan Salib di Ruteng NTT

Photo :
  • Jo Kenaru (Manggarai-NTT)

Biarawati yang biasa dipanggil Suster Tesa ini mengapresiasi semangat yang dimiliki anak-anak asuhannya itu.

"Luar biasa semangat anak-anak ini. Mereka mengurusi semua kebutuha Tablo dari mulai kostum dan kebutuhan lain ditangani sendiri. Dana mereka dapatkan dari menjual makanan ringan," sebutnya.

Dijaga puluhan remaja masjid

Toleransi beragama di Manggarai memang kental, itu terlihat pada kegiatan keagamaan dan hari-hari raya. 

Pada prosesi Jalan Salib Jumat Agung 2023, puluhan Remaja Masjid terlihat sibuk mengatur pagar betis pada kerumunan umat Katolik yang mengikuti lamentasi dan Jalan Salib.

Kesibukan anak-anak yang diketahui masih bersekolah di MAN 2 Langke Rembong juga berpindah ke sepanjang rute Jalan Salib termasuk jalur Jalan Salib menuju Paroki Santu Mikhael Kumba yang melintas sepanjang Jalan Ahmad Yani dan Jalan Ranaka sejauh hampir 3 kilometer.

Para remaja masjid yang terdiri dari laki-laki dan perempuan terlihat setia mengikuti arak-arakan Tablo serta mendampingi umat yang juga membagi rute menjadi 3 bagian sebelum akhirnya bertemu lagi di perempatan Monas.

Puluhan remaja masjid menuntaskan tugasnya sampai titik akhir atau perhentian ke-14 Jalan Salib di dalam kompleks Gereja Santu Mikhael Kumba yang selesai pada pukul 10.00 WITA. Mereka sigap mengamankan area depan dekat tempat penyaliban hingga Tablo selesai.

Pimpinan tim pengamanan remis dari MAN 2 Langke Rembong, Zulfikar menjelaskan, remis di Ruteng selalu melibatkan diri pada kegiatan keagamaan dan hari raya umat Nasrani.

Bejat! Kakak-Adik di Purworejo Diperkosa 13 Pria Sepanjang Tahun, 1 Korban Sampai Punya Bayi

"Kami dari remaja masjid yang ada di wilayah Kecamatan Langke Rembong dan kami juga representasi dari umat muslim yang ada di Manggarai seperti biasa sering terlibat dalam pelaksanaan Natal dan Paskah tahun 2023 ini," ujar Zulfikar.

Menurutnya, keterlibatan remaja muslim dalam setiap hari raya Nasrani merupakan inisiatif tanpa melalui proses yang formal. Hal itu menurutnya berlandaskan semangat toleransi.

Laskar Pencerah: Upaya Yoga Andhika Bina Remaja untuk Hidup Sehat dan Jauhi Hal Negatif

Remaja Masjid Jaga Prosesi Jalan Salib di Ruteng NTT

Photo :
  • Jo Kenaru (Manggarai-NTT)

"Ini merupakan penanaman nilai toleransi beragama yang oleh pemerintah telah merencanakan moderasi beragama sehingga kami memberikan pelayanan toleransi kepada masyarakat khususnya kita yang berada di Manggarai untuk menciptakan kerukunan dalam perbedaan," imbuhnya.

Edy Rahmayadi Soroti Kenakalan Remaja Hingga Peredaran Narkoba Kian Marak di Sumut

"Pada kesempatan ini kami menurunkan 30 personel. Meskipun sedang menjalankan puasa Ramadan, tapi semangat toleransi itu tetap dikedepankan untuk ditanamkan pada generasi yang sekarang dan akan datang," sambung Zulfikar yang adalah guru pada MAN 2 Langke Rembong.

Makna Jalan Salib

Jalan Salib adalah devosi yang mengarahkan pandangan spiritual umat Katolik pada peristiwa Yesus Kristus mulai dari keputusan hukuman mati sampai ketika Yesus wafat dan dimakamkan. 

Dalam bahasa Latin, Jalan Salib disebut Via Dolorosa artinya Jalan Penderitaan.

Ada 14 perhentian atau stasi Jalan Salib yaitu Yesus dijatuhi hukuman mati, Yesus memanggul salib, Yesus jatuh untuk pertama kali, Yesus berjumpa dengan ibu-Nya, Yesus ditolong oleh Simon dari Kirene, Wajah Yesus diusap oleh Veronika, Yesus jatuh untuk kedua kalinya, Yesus menghibur perempuan-perempuan yang menangisi-Nya, Yesus jatuh untuk ketiga kalinya, Pakaian Yesus ditanggalkan, Yesus disalibkan, Yesus wafat di kayu salib, Yesus diturunkan dari salib dan Yesus dimakamkan. (Jo Kenaru/tvOne/Manggarai-NTT)
 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya