Bupati Meranti Tampak Santai Dibawa ke Gedung KPK

Bupati Meranti Muhammad Adil bawa koper tiba di KPK
Sumber :
  • Edwin Firdaus

VIVA NasionalBupati Meranti Muhammad Adil akhirnya tiba di kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jalan Kuningan Persada, Jakarta Selatan, Jumat (7/4) sore ini.

Geger! Kombes Pol Hariyatmoko Diduga Korupsi, Anggota Sendiri Bongkar Modusnya

Adil tiba di KPK membawa koper kecil dengan dikawal sejumlah petugas. Dia tampak santai saat tiba di Gedung Merah Putih KPK.

Ditanyai awak media, mantan Anggota DPRD Riau tersebut enggan menjawab. Adil memilih langsung masuk ke dalam lobi Gedung Merah Putih KPK.

Kejaksaan Geledah Dinas Kebudayaan Jakarta Terkait Dugaan Penyimpangan Dana Rp150 M

Petugas KPK pun langsung membawa Adil ke lantai dua Gedung KPK. Ia akan diperiksa intensif oleh penyidik sebelum nanti ditentukan status hukumnya.

Bupati Meranti Muhammad Adil bawa koper tiba di KPK

Photo :
  • Edwin Firdaus
Pengakuan Eks Direksi RBT: Niat Bantu PT Timah, Malah Dijebloskan ke Penjara

“Saat ini pihak yang diamankan sudah tiba di Gedung Merah Putih KPK. Ada 2 orang yaitu Bupati Kepulauan Meranti dan 1 orang anggota tim BPK perwakilan Riau. Terperiksa lainnya menyusul masih dalam perjalanan. Keduanya segera dilakukan pemeriksaan lanjutan,” kata Juru Bicara KPK Ali Fikri, Jumat, 7 April 2023.

Diketahui, selain Adil, KPK juga mengamankan 24 orang lainnya yang di antaranya adalah Sekretaris Daerah (Sekda); Kepala Dinas (Kadis) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Meranti; hingga pihak swasta. Total ada 25 orang yang diamankan dalam OTT tersebut, termasuk Bupati Meranti.

Bupati Meranti Muhammad Adil bawa koper tiba di KPK

Photo :
  • Edwin Firdaus

"Sejauh ini tim KPK mengamankan 25 orang terdiri dari Bupati, Sekda, Kepala Dinas dan Badan, Kepala Bidang dan pejabat lainnya di lingkungan Pemkab Kepulauan Meranti serta ajudan Bupati dan pihak swasta," kata Ali.

KPK juga berhasil mengamankan uang tunai yang diduga merupakan bukti suap. Uang tersebut saat ini sedang dalam proses penghitungan. Uang itu diduga berkaitan dengan korupsi pemotongan Uang Persediaan dan Ganti Uang Persediaan (UP/GUP) hingga pengadaan jasa umrah.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya