Lapas Bogor Izinkan Napi dan Keluarganya Buka Bersama di Penjara, Tangis Pecah Jelang Magrib

Para narapidana Lapas Kelas II Bogor, Paledang, diizinkan bertemu anggota keluarga mereka untuk berbuka puasa bersama Senin, 3 April 2023.
Sumber :
  • VIVA/Muhammad AR

VIVA Nasional – Suasana menunggu berbuka puasa jelang azan magrib di Lapas Kelas II Bogor, Paledang, diselimuti haru. Tak seperti biasanya, narapidana yang hanya membaca Alquran hari itu, Senin, 3 April 2023, melepas rindu bersama anak, istri, dan juga orang tua untuk berbuka puasa bersama.

Isak tangis pecah menyelimuti gedung Graha Saharjo, Lapas Kelas II Bogor. Banyak narapidana yang memeluk istri, anak, maupun orang tua mereka.

Salah seorang narapidana, sebut saja Teddy, yang merupakan mantan pengedar narkoba dan kasus pencurian, tersungkur mencium kaki ibunya yang baru saja masuk ke balik pintu jeruji.

Para narapidana Lapas Kelas II Bogor, Paledang, diizinkan bertemu anggota keluar

Photo :
  • VIVA/Muhammad AR

Juga Wahyu, narapidana yang sudah empat tahun tidak bertemu anaknya, langsung memeluk anak dan kedua orang tuanya sambil menangis. Terpidana kasus perempokan dan pencurian itu meninggalkan anaknya saat masih sekolah dasar dan kini anaknya sudah remaja.

Di sudut dekat pintu, narapidana lain, Yudi, sedang bermain dengan anak bayinya. Ia tak bosan-bosan menciumi anak itu sambil memeluk istrinya. Meski banyak orang Yudi tak kuasa menahan air matanya.

Begitulah suasana buka bersama para penghuni Lapas Paledang. Mereka yang berwajah beringas, kini tak malu lagi untuk menangis. Rindu suasana bersama di bulan suci Ramadhan mereka tumpahkan. Rindu anak, istri, orang tua, dan juga masakan keluarga.

Dikira Roti, Nelayan Bawa Pulang Tas Misterius yang Berisi 9 Kg Sabu

Kepala Lapas Kelas II A Sopian menyampaikan, bulan suci ini menjadi momentum memberi kesempatan bagi para warga binaan menghabiskan waktu buka bersama dengan keluarga. Tujuannya agar membangun hubungan batin dengan keluarga sehingga mampu mengubah perilaku warga binaan menjadi pribadi yang lebih baik.

Para narapidana di Lapas Kelas II Bogor, Jawa Barat, mengikuti kegiatan Tahrib Ramadan 1444 Hijriah, Senin, 20 Maret 2023.

Photo :
  • VIVA/Muhammad AR
Detik-detik Wanita Ini Ketahuan Umpetin Sabu dan Ekstasi dalam Kemaluan Buat Suami di Lapas Salemba

"Di luar dari kebiasaan tetapi dapat mengena langsung kepada pribadi mereka, salah satunya buka puasa bersama dengan keluarga, tentunya ini tidak ada dalam program yang digariskan oleh pimpinan kami. Tetapi kami membuat bagaimana momentum bulan suci dapat berkesan di hati warga binaan dan keluarganya. Apalagi kita mengingat dua tahun ini terkendala dengan pandemi yang membuat mereka sulit satu sama lain berkunjung, karena pandemi," katanya saat diwawancarai VIVA.

Pengunjung yang dibolehkan mengikuti buka puasa bersama hanya keluarga inti dan bukan teman warga binaan. Dari target 180 keluarga jumlahnya yang datang lebih dari 400 orang. Maka harus menambah lokasi di luar gedung lapangan.

Operator Gembong Narkoba Fredy Pratama Dicokok, Bertugas Edarkan Sabu di Jakarta-Bali

"Kenyataanya peminatnya sangat luar biasa karena selama Lapas Bogor ada, mungkin baru pertama kali buka puasa bersama warga binaan dan keluarga, dan ini sangat langka dan diapresiasi dan direspons warga binaan maupun keluarga, walaupun hanya dibatasi dua orang saja," kata Sopian.

Untuk mengantisipasi ada keluarga yang membawa barang terlarang, kata Sopian, Lapas melakukan penggeledahan baik manual, atau menggunakan mesin pemindai x-ray. Sampai saat ini terjaga tidak ada upaya penyelundupan barang-barang yang dilarang, seperti barang yang berbentuk kemasan, dalam arti yang dijual di warung-warung karena lapas memiliki koperasi.

"Karena memang kita sudah sosialisasikan, penggeledahan ini akan dilakukan secara ketat hanya bawa makanan saja tas semua tidak boleh masuk alas kaki sepatu," katanya.

Sopian berharap dengan program yang dicetuskannya ini warga binaan Lapas Bogor diberikan pelayanan makin termotivasi untuk selalu berbuat baik, dan punya motivasi segera bebas, dan berkumpul pada keluarga.

"Sekaligus pengobat rindu makanan yang disukai warga binaan, seenak-enaknya makanan yang ada di Lapas, lebih enak makanan yang dibawa keluarga karena itu sangat luar biasa dan momentum. Momentum ini sangat tepat dilakukan di bulan suci, dan kami selama satu bulan ini dilaksanakan dua kali," ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya