Prakiraan Cuaca di Jakarta dan Kota Besar Lainnya, 3 April 2023
- ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja
VIVA Nasional - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprakirakan cuaca di sejumlah kota besar di Tanah Air pada Senin, 3 April 2023. Potensi hujan ringan diprediksi akan mengguyur sebagian besar kota besar.
Dalam informasi BMKG, prakiraan cuaca untuk Aceh cenderung berawan. Lalu, potensi hujan ringan terdapat di kota Padang, Medan, Pekanbaru Tanjung Pinang dan juga Bengkulu.
Pun, potensi hujan sedang juga terjadi di Kota Bandar Lampung. Selain itu, BMKG juga memperingatkan potensi hujan disertai kilat petir di Kota Jambi dan juga Pangkal Pinang. Kemudian, potensi hujan lebat di Kota Palembang.
Di Pulau Jawa, Kota Serang dan Jakarta diprakirakan kondisi cuaca berpotensi hujan ringan. Potensi hujan sedang juga bakal turun di Kota Bandung dan juga Semarang.Â
Selain itu, masyarakat diminta waspadai potensi hujan yang disertai kilat petir di kota Yogyakarta dan Surabaya.
Lalu, kota Kupang diprakirakan kondisi cuaca berpotensi hujan ringan. Prakiraan cuaca hujan disertai kilat petir di Kota Denpasar dan Mataram.
Selain itu, dari Pulau Kalimantan, Kota Palangkaraya dan Banjarmasin, diprakirakan hujan ringa. Prakiraan hujan sedang terdapat di Kota Pontianak dan Tanjung Selor. Perlu waspadai adanya potensi hujan yang dapat disertai petir di Kota Samarinda.
Kemudian, Pulau Sulawesi yakni seperti Kota Mamuju Palu dan Manado diprakirakan berpotensi hujan ringan. Dan, potensi hujan sedang terdapat di kota Makassar, Kendari dan juga Gorontalo
Terakhir di wilayah Indonesia bagian timur, untuk Kota Ambon, Manokwari, dan Jayapura, diperkirakan berpotensi hujan ringan. Selain itu, potensi hujan sedang terdapat di Kota Ternate.
Adapun hal-hal yang memengaruhi berdasarkan analisis dinamika atmosfer terkini menunjukkan beberapa faktor mempengaruhi kondisi cuaca di wilayah Indonesia seperti gangguan fenomena Madden Jullian Oscilation (MJO).Â
BMKG menyampaikan fenomena itu diprediksi terpantau aktif di wilayah Samudra Hindia barat Sumatera hingga selatan Jawa, sebagian besar Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Kalimantan, Sulawesi dan Maluku bagian Selatan, yang berpotensi menyebabkan peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah-wilayah tersebut.
Sirkulasi siklonik juga terpantau di perairan sebelah selatan Jawa, hingga Nusa Tenggara Barat. Selain itu, di sekitar perairan Kepulauan Aru dan Tanimbar yang membentuk daerah pertemuan dan juga perlambatan kecepatan angin atau daerah konvergensi, memanjang di Sulawesi bagian tengah Maluku, NTT, dan dari Jawa Tengah hingga Jawa Timur. (Ant)