Janggal, Data Handphone dan Medsos Bripka DK Hilang Sebelum Ditemukan Tewas
- ANTARA FOTO/Irwansyah Putra
VIVA Nasional – Sejumlah kejanggalan muncul sebelum Bripka Dani Krisnahadi, anggota Direktorat Samapta Polda Banten, ditemukan tewas diduga bunuh diri di dalam kamarnya pada Jumat pagi, 31 Maret 2023. Salah satunya hilangnya data di handphone dan media sosial (medsos) milik korban.
Kejanggalan itu disampaikan istri Ketua RT setempat, Asri. Dia mengatakan anggota Sabhara itu tewas dengan luka tembak di dada dan ditemukan pertama kali oleh ibunya di rumahnya di Kelurahan Drangong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Banten pada Jumat pagi.
"Tadinya dikira ketembak, tapi pas banget di dada, HPÂ sudah di-restart, instagram, semua sudah enggak ada," kata Asri, istri Ketua RT 03 RW 15, Kelurahan Drangong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang, Banten, dikutip Sabtu, 1 April 2023.
Sebelum pulang ke rumahnya, Bripka Dani baru selesai menjalankan tugasnya di PLTU Suralaya, Kota Cilegon Banten.
Menurut Asri, pada Kamis malam, 30 Maret 2023, Bripka Dani masih sempat membersihkan senjata api miliknya, kemudian ikut sahur bersama keluarga pada Jumat dini hari, 31 Maret 2023. Namun sekitar pukul 06.30 wib, dia diduga tewas bunuh diri dengan senjata api dinas Polri
"Dia baru selesai dinas luar di Suralaya. Malem itu masih ngitung peluru, (karena senjata) mau dikembaliin hari ini jam 09.00 wib, terus masih ikut sahur, minum air putih doang, ini ibunya yang cerita ya," ujarnya
Bripda Dani Krisnahadi tiba-tiba ditemukan tewas dengan luka tembak di dada pada Jumat pagi, 31 Maret 2023 di kamar rumahnya. Personil Sabhara itu pertama kali ditemukan oleh ibunya dan sudah tergeletak di atas kasur.
"Ibunya kaget ngeliat anaknya, teriak-teriak. Jadi itu baru, darahnya masih seger. Lebih dari satu peluru nya kayaknya, di dada kiri," tuturnya.
Saat pertama kali ditemukan, Bripka Dani masih hidup. Senjata api yang dimilikinya berada dibelakang tubuhnya.Â
Karena korban saat itu masih hidup, saat itu Asri segera memanggil ambulance, dengan harapan anggota Polda Banten itu bisa diselamatkan. Nahas, nyawa personil Polri itu tidak bisa diselamatkan.
"Saat itu sama ibu dipegang, itu masih sempoyongan gitu, setelah itu makanya maksa manggil ambulance itu, kemungkinan ini masih hidup," ujarnya.
Terpisah, Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Didik Hariyanto, mengatakan Bripda DK ditemukan tewas dirumahnya pada Jumat pagi, 31 Maret 2023, sekitar pukul 05.30 wib. Dia diduga kuat tewas menggunakan senjata api dinas milik Polri.
"Benar bahwa personel Ditsamapta Polda Banten, DK (21), tewas di dalam kamar rumahnya karena tertembak senjata api yang merupakan inventaris dinas," ujar Kabid Humas Polda Banten, Kombes Pol Didik Hariyanto.
Dugaan sementara, polisi berpangkat Bripda itu tewas bunuh diri. Polisi masih mendalami penyebab Bripda DK mati dengan senjata api milik korps Bhayangkara itu.
Belum banyak informasi yang diperoleh dari Polda Banten. Sejumlah keterangan masih di himpun dari berbagai saksi yang dianggap mengetahui penyebab tewasnya Bripda DK.
"Indikasi awal korban meninggal karena bunuh diri. Namun saat ini masih dalam penyelidikan dan menunggu hasil otopsi," jelasnya.