Jokowi Panggil Kepala PPATK ke Istana di Tengah Ramai Isu Transaksi Janggal Rp 349 T

Kepala PPATK Ivan Yustiavandana.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Andrew Tito

VIVA Nasional – Kepala Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana datang ke Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin 27 Maret 2023. Ivan datang ke Istana melalui pintu Veteran yang berada di belakang istana dan tiba sekira pukul 10.00 WIB.

Haris Rusly Moti: PPN 12 Persen Produk PDIP Sebagai Ruling Party

Saat tiba di Istana, Ivan tak banyak berbicara kepada awak media dan Dia langsung masuk ke dalam Istana. Terlihat Ivan berjalan cepat saat wartawan mencoba meminta keterangan soal kedatangannya pada Senin pagi.

Kepala PPATK Ivan Yustiavandana saat RDP dengan Komisi III DPR.

Photo :
  • YouTube DPR RI
Masa Reses DPR, Once Mekel Datangi Dapil Serap Aspirasi Soal KJP hingga Kartu Lansia

Ivan hanya menjawab bahwa kedatangannya ke Istana Kepresidenan untuk membahas banyak hal. Dia juga menyebutkan kedatangannya itu atas arahan dari Presiden Jokowi. "Saya dapat arahan dari beliau," ujar Ivan kepada wartawan sambil berlalu.

Sebagaimana diketahui, saat ini PPATK tengah menghadapi sorotan terkait dugaan transaksi mencurigakan pegawai Kementerian Keuangan yang mencapai Rp349 Triliun. Informasi tersebut, pertama kali diungkap Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD yang mengatakan keterangannya berdasarkan data dari PPATK.

IHSG Ditutup Mendatar di Level 6.983, Saham ESSA hingga BRIS Kinclong

Mahfud MD mengatakan dirinya siap untuk membongkar asal-usul transaksi uang ratusam triliun yang diduga merupakan Tindak Pidana Pencucian Uang (TPPU) itu.

Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Mahfud MD

Photo :
  • VIVA/Ilham Rahmat

Melalui cuitan di akun Twitter-nya, @mohmahfudmd, ia siap memenuhi undangan DPR jika diminta untuk membongkar transaksi itu. Menurutnya, masalah pencucian uang dari transaksi itu lebih adil jika dibuka di DPR.

"Saya siap memenuhi undangan DPR untuk menjelaskan dan menunjukkan daftar dugaan pencucian uang Rp300 triliun di Kementerian Keuangan (Kemenkeu). Masalah ini memang lebih fair dibuka di DPR. Saya tidak bercanda tentang ini," kata Mahfud seperti dikutip dari akun Twitter-nya, Sabtu, 18 Maret 2023.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya