Masjid Sheikh Zayed Solo Satukan Dua Jemaah Salat Tarawih

VIVA Nasional – Ribuan umat Islam memadati Masjid Raya Sheikh Zayed di Solo, Jawa Tengah, untuk mengikuti salat tarawih pertama pada Ramadan 1444 H, Rabu malam, 22 Maret 2023. Jumlah rakaat salat tarawih di masjid hadiah dari Presiden Uni Emirat Arab Sheikh Mohammed bin Zayed Al Nahyan kepada Presiden Jokowi itu sebanyak 23 rakaat.

Warga Muslim mulai berdatangan ke Masjid Raya Sheikh Zayed Solo yang terletak di Gilingan, Banjarsari, Solo, sejak pukul 18.30 WIB. Antrean terlihat mengular saat memasuki pintu metal detector untuk mengecek ribuan jemaah baik laki-laki maupun perempuan yang akan masuk masjid.

Jemaah salat tarawih pertama memasuki Ramadah cukup membludak. Ruang utama untuk salat tak mampu menampung limpahan jemaah sehingga meluber hingga ke luar bangunan utama tersebut. Sedangkan lantai dua tampak dipadati jemaah perempuan yang ingin mengikuti salat tarawih.

Salat tarawih pertama di masjid yang menempati eks bangunan depo Pertamina itu dipimpin imam KH Muhratom. Imam yang bertugas memimpin salat isya dan tarawih itu merupakan Penghulu Tafsir Anom atau ulama Keraton Kasunanan Surakarta yang bergelar Kanjeng Raden Tumenggung.

Menurut Muhtarom, salat tarawih yang digelar di masjid tersebut berjumlah 23 rakaat. Meski demikian, jemaah salat tarawih yang biasa melaksanakan dengan jumlah 11 rakaat juga tetap dibolehkan. Mereka akan mundur atau meninggalkan usai selesai melaksanakan 8 rakaat.

“Antara 23 dan 11 rakaat ya pilihan, artinya ini salat tarawih kan salat sunah. Monggo yang bisa melanjutkan hingga 20 rakaat plus 3 witir, ya, alhamdulillah. Mungkin yang 8 rakaat ada keperluan yang lain dan mungkin akan meneruskannya di rumah,” katanya kala itu.

Baginya, perbedaan jumlah rakaat dalam melaksanakan salat tarawih itu tidak menjadi masalah. Ia pun meminta agar melihat perbedaan itu dengan cara yang baik. “Ya, dengan pandangan yang positif,” ujarnya.

Pelaksanaan salat tarawih di Masjid Raya Sheikh Zayed Solo selain dipimpin imam dari Indonesia, ke depan juga akan bergantian dipimpin imam dari Uni Emirat Arab. Masjid tersebut merupakan simbol hubungan antara pemerintah Republik Indonesia dengan pemerintah Uni Emirat Arab.

Analisis Pengamat soal Penyebab Utama PDIP Usung Andika-Hendi Kalah di Jateng

Pengamat politik mengatakan kekalahan PDIP dalam pemilihan kepala daerah di Jawa Tengah karena beberapa faktor, termasuk di antaranya endorsement Jokowi dan Prabowo.

VIVA.co.id

28 November 2024