Tenaga Kesehatan Dinilai Harus Aktif Berperan untuk Menangkal Hoaks

Diskusi daring dengan tema 'Tenaga Kesehatan Tangkal Hoaks'
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Nasional – Dokter Spesialis RSUP Prof Dr. I.G.N.G Ngoerah Dr. Ni Wayan Eka Ciptasari mengatakan, adanya akses media digital masa kini dengan mudahnya tersebar web atau aplikasi juga di dunia kesehatan. 

Menkomdigi Meutya Hafid: AI Buka Peluang Bagi UMKM Agar Lebih Kompetitif

"Bagaimana seharusnya tenaga kesehatan menyampaikan informasi? Hendaknya perbanyak membaca dan meng-update ilmu. Lalu hindari penggunaan bahasa-bahasa yang sulit dipahami sehingga informasi tersebut terus melekat dan diingat oleh masyarakat," ujarnya, dikutip Senin, 20 Maret 2023.

Disampaikan saat diskusi daring "Tenaga Kesehatan Tangkal Hoaks" secara daring melalui zoom meeting. Peserta webinar terdiri dari kelompok masyarakat Bali, Nusa Tenggara dan Sekitarnya, yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo).

Lindungi Keluarga, Indri Angga Prabowo: Ibu Cerdas Digital Jadi Kunci

Ni Wayan Eka Ciptasari mengatakan pentingnya tenaga kesehatan untuk menjelaskan sedetail mungkin agar tidak terjadi salah persepsi.

Golkar Rayakan Hari Ibu dengan Bedah Buku dan Pemberdayaan Perempuan

"Dan kita harus pandai menyaring sebelum sharing," lanjutnya.

Chief Operating Office dan Paberik Soeara Rakjat Rizky Ardi Nugroho mengimbau sebagai individu kita perlu cakap bermedia digital agar tahu alat perangkat dan aplikasi apa yang kita pakai. 

Selain itu beliau juga menyampaikan kita harus tahu bagimana cara memanfaatkannya jangan sampai terjebak ke dalam berita hoax yang pada akhirnya menjadi masalah.

Pahami kelebihan dan kekurangan setiap aplikasi yang kita pakai karna di zaman sekarang banyak aplikasi  berbagai macam kegunaannya seperti mencari info terupdate, bertransaksi, tips dan trick dan yang lainnya.

Pada akhir sesi Dr. Ni Made Ras Amanda G menyampaikan kita harus mengerti sisi positif dan negatif dari bersosial media. 

Contoh sisi positifnya adalah kita mudah untuk mengupdate berbagai informasi dan contoh sisi negatifnya adalah terjadi banyak sekali penipuan dan tersebarnya hoax. 

"Keamanan digital sifatnya 2 arah, yg pertama pastikan kita sendiri tidak sembarangan membagikan data pribadi agar aman bermedia sosial dan yg kedua adalah orang lain yg berusaha mencuri atau mengakses data kita," tambahnya.

Diketahui, berdasarkan survei indeks literasi digital nasional yang dilakukan Kominfo dan Katadata Insight Center (KIC) mengatakan perkembangan TIK internet indonesia masih kurang sehat maraknya berita palsu dan ujaran kebencian dimedia sosial yang beredar saat ini sangat membahayakan dan meresahkan bagi masyarakat.

Untuk meningkatkan literasi digital sangatlah perlu bagi masyarakat, dalam hal tersebut Kominfo terus melaksanakan program kegiatan Webinar Literasi Digital dengan materi yang didasarkan pada 4 pilar utama literasi digital yaitu kecakapan digital, etika digital, budaya digital, dan keamanan digital.

Kegiatan webinar ini diawali pemutaran video sambutan Johnny G.Plate Selaku Menteri Komunikasi dan Informatika dan sambutan Samuel A Pengerapan selaku Dirjen Aptika Kominfo serta pemutaran video 4 pilar Literasi Literasi Digital.

Pesatnya perkembangan dunia digital tak luput memberikan pengaruh buruk pada masyarakat tersebar luasnya isu-isu hoax ataupun isu yang belum tentu akan kebenarannya dengan hal tersebut mengakibatkan kekeliruan asumsi pada masyarakat saat ini. 

Kementerian Komunikasi dan Informatika RI bersama GNLD Siberkreasi juga terus menjalankan program Indonesia Makin Cakap Digital melalui kegiatan-kegiatan literasi digital yang disesuaikan pada kebutuhan masyarakat. 

Untuk mengikuti kegiatan yang ada, masyarakat dapat mengakses website literasidigital.id atau akun media sosial literasi digital kominfo (Instagram, Facebook dan Youtube).

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya