Jelang Hari Raya Nyepi, Warga Bali Laksanakan Ritual Melasti di Pantai

Prosesi ritual Melasti yang dilakukan oleh Umat Hindu Bali di Pantai Seminyak.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Maha Liarosh (Bali)

VIVA Nasional – Umat Hindu di Bali melakukan ritual Melasti. Ritual ini dilaksanakan menjelang hari Raya Nyepi yang akan jatuh pada Rabu, 22 Maret 2023.

Disiarkan secara Nasional, Debat Kedua Cagub-Cawagub Bali Dilakukan dengan Pengamanan Ketat

Ritual Melasti merupakan penyucian diri termasuk benda-benda yang disakralkan oleh umat Hindu Bali. Hal ini bertujuan untuk keseimbangan alam agar pelaksanaan Catur Brata Penyepian berlangsung dalam kedamaian. 

Melasti atau biasa disebut dengan Melis ini menjadi rangkaian awal prosesi upacara Hindu Bali sebelum masuk masa penyepian. Umumnya masyarakat Bali melaksanakan ritual Melasti di pantai.

Membangun Bali yang Lebih Bersih Melalui Bank Sampah Digital Griya Luhu

Kepala Lingkungan (Kaling) Banjar Adat Seminyak I Wayan Sunarta.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Maha Liarosh (Bali)

Kepala Lingkungan (Kaling) Banjar Adat Seminyak I Wayan Sunarta mengatakan, ritual Melasti menjadi agenda rutin penyucian ke laut atau segare yang dilakukan setiap tahun sekali.

Tema Otonomi Daerah Bakal Diusung Saat Debat Kedua Cagub dan Cawagub Provinsi Bali

“Melasti dilakukan di laut atau pantai karena pantai itu sumber air, kami masyarakat Desa Adat Seminyak sangat dekat dengan sumber air,” ujar I Wayan Sunarta, Minggu, 19 Maret 2023.

Untuk ritual selanjutnya, warga akan mengarak ogoh-ogoh yang dilakukan sehari menjelang Nyepi.

I Wayan Sunarta menjelaskan, pelaksanaan Melasti atau biasa disebut dengan Melis di Pantai Seminyak, dilakukan seharian penuh secara bergantian oleh umat Hindu dari Denpasar maupun Seminyak.

Prosesi Ritual Melasti yang dilakukan oleh Umat Hindu Bali di Pantai Seminyak.

Photo :
  • VIVA.co.id/ Maha Liarosh (Bali)

Dia menjelaskan, rangkaian Hari Raya Nyepi diawali dengan upacara Melasti, pengerupukan atau malam menjelang Nyepi dan Ngembak Geni. Saat Ngembak Geni ini, warga mendatangi kerabat dan sanak saudara untuk bersilaturahmi.

Saat menjalankan Catur Brata penyepian, warga dilarang melakukan aktifitas kerja atau amati karya, amati lelungan atau tidak boleh bepergian, amati lelanguan yang berarti berpuasa dan amati geni atau tidak boleh menyalakan api.

Sementara itu, perayaan Hari Raya Nyepi, pada 22 Maret 2023 bertepatan dengan pelaksanaan Salat Tarawih pertama pada bulan Ramadhan bagi umat Muslim. 

“Kami sudah mendapatkan imbauan melalui Desa Adat, kami melaksanakan koordinasi yang bagus terutama dengan banjar yang mempunyai musala,” ujar I Wayan Sunarta.

Pelaksanaan salat Tarawih sesuai dengan kebijakan masing-masing desa adat. Menurutnya umat Muslim diperbolehkan melaksanakan salat Tarawih jika jarak dari rumah ke musala atau masjid 500 meter. “Jika tidak ada musala di dekat kita, jadi dianjurkan untuk salat Tarawih di rumah,” ujarnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya