Rachmat Gobel: Pinjol, Robot Trading dan Forex Merusak dan Melemahkan Indonesia
- Istimewa
VIVA Nasional – Wakil Ketua DPR RI Bidang Korinbang, Rachmat Gobel menyatakan kejahatan pinjol, robot trading dan forex bukan sekadar untuk mengeruk uang dari masyarakat tapi juga dapat merusak dan melemahkan Indonesia. Hal itu disampaikan saat melakukan sosialisasi tentang bahaya pinjol ilegal di Kabupaten Gorontalo Sabtu, 18 Maret 2023
“Kita harus waspada dan awas terhadap situasi ini. Ini melemahkan sendi-sendi kekuatan nasional dengan menghancurkan ekonomi rakyat,” kata dia dalam keterangan tertulis yang diterima VIVA di Jakarta Minggu, 19 Maret 2023
Gobel mengatakan bahwa dia telah 20 kali menyampaikan terkait bahaya pinjol ini di berbagai wilayah dan tujuh diantaranya disampaikan di Gorontalo. Hal itu, kata dia, dilakukan lantaran telah banyak masyarakat Gorontalo yang menjadi korban kejahatan pinjol, robot trading dan investasi foreign exchange.
Menurutnya terdapat banyak faktor yang jadi penyebab makin maraknya pinjol illegal di masyarakat. Pertama, adalah masalah ekonomi. Kemudian kondisi kemiskinan yang tinggi di masyarakat. Ketiga, ada oknum yang memang ingin memperparah kondisi ekonomi dan sosial Indonesia
“Semuanya cuma mau bikin susah. Masyarakat jangan sampai terjebak. Memang mereka selalu mengiming-imingi dengan berbagai cara seperti hadiah maupun keuntungan hingga 200 persen. Untung 100 persen saja tidak ada. Jadi pasti itu bohong,” paparnya
Karena itu, Gobel berpesan jika ingin berhasil maka harus bekerja. Sebab, menurutnya, tidak ada sukses yang diraih tanpa berkerja. Oleh karena itu, untuk memudahkan masyarakat Gorontalo dalam mencari kerja, Gobel bakal berinvestasi sebesar Rp 1,4 triliun tanah kelahirannya itu.
“Gorontalo selalu menjadi provinsi dengan predikat termiskin kelima di Indonesia. Ini yang menjadi faktor maraknya pinjol ilegal. Melalui investasi di industri pangan ini maka akan tercipta lapangan pekerjaan hingga 300 ribu, termasuk di sektor pendukungnya, yaitu di pertanian dan kelautan. Saya tak mau ada pengangguran di Gorontalo,” katanya.
Sementara dalam kesempatan yang sama, Ferddy Rahmadi selaku kepala bagian hubungan kelembagaan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan cerita pahit yang dialami sorang guru di Malang, Jawa Timur akibat pinjol. Dia bercerita mulanya guru tersebut meminjam uang Rp2 juta namun membengkak jadi Rp280 juta.
“Caranya (cara guru itu membayar) gali lubang tutup lubang ke lembaga pinjol illegal lain. Hingga ada 141 lembaga yang ia pinjami,” katanya.
Berdasarkan cerita tersebut, hingga kini OJK telah memberantas 4.567 lembaga pinjol illegal. Namun, lanjut Freddy, meski ribuan sudah ditutup, pinjol illegal masih tetap menjamur di masyarakat. Bahkan, hingga akhir 2022 sudah Rp528 triliun dana yang tersalurkan melalui pinjol illegal.
“Namun satu ditutup, muncul 10 lagi yang ilegal. Dalam satu hari bisa hadir satu juta lembaga pinjol illegal. Ini fenomena yang terjadi di negara-negara berkembang di Afrika dan Amerika Latin,” katanya.