Muhammad Senang Biaya Pengobatan ibunya di Tanggung Penuh JKN
- BPJS Kesehatan
VIVA – Muhammad Awal Wadong (21) merupakan seorang perwira TNI yang telah terdaftar sebagai peserta program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Ditemui saat menunggu nomor antrean untuk mengupdate perubahan data Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertamanya (FKTP), Muhammad mengatakan, tidak ada jaminan kesehatan yang dapat memberikan jaminan kesehatan seperti Program JKN yang telah membantu ibunya menjalani operasi kista.
Diakuinya, sebagai peserta JKN sejak tahun 2014 sampai dengan saat ini ia belum pernah menggunakan kartu BPJS Kesehatan untuk berobat.
“Meskipun tidak pernah menggunakan saya selalu bersyukur masih diberikan kesehatan sehingga tidak pernah sakit untuk berobat baik itu di puskesmas maupun di rumah sakit,” ungkap Muhammad Kamis (15/02).
Pasalnya selama ini dirinya masih terdaftar di Puskesmas Kanarilang, sehingga dirinya mau memindahkan ke Puskesmas Naibonat sesuai tempat domisili terdekat. Menurut Muhammad, keluarganya sangat merasakan manfaat Program JKN. Hal itu dirasakan saat ibunya mengalami sakit dan harus melakukan pengobatan baik di Puskesmas maupun di rumah sakit.
“Pada saat ibu saya sakit, kami menggunakan kartu JKN untuk berobat beberapa kali di Puskesmas dan rumah sakit,” jelas Muhammad.
Lebih lanjut, Muhammad menceritakan saat itu ibunya sakit dan membutuhkan pengobatan segera oleh pihak medis.
“Ibu saya segera di bawa ke Puskesmas Kanarilang Kabupaten Alor untuk diperiksa dan kemudian dari hasil pemeriksaannya ada kista. Dokter kemudian langsung membuatkan surat rujukan ke Rumah Sakit Umum Daerah Kalabahi Alor untuk dilakukan tindakan operasi pengangkatan kista,” kisahnya.
Selama proses operasi yang dijalani Ibunya, kata Muhammad, semua lancar dan tidak ada kendala apapun. Dirinya bersyukur karena Program JKN membantu sang ibu dalam mendapatkan akses pelayanan kesehatan yang mudah.
“Ibu dirawat di rumah sakit selama hampir satu minggu. Saya merasakan sekali kemudahan dalam pelayanan di rumah sakit tidak ada kendala sama sekali dalam hal administrasi. Alhamdulillah semuannya dipermudah sehingga ibu dapat pelayanan yang sangat baik,” kata Muhammad.
Muhammad mengakui tidak ada perbedaan pelayanan antara pasien JKN dan pasien umum, semuanya dilayani dengan baik.
“Tidak ada perbedaan, pasien JKN maupun pasien umum, semua sama-sama dilayani dengan penuh perhatian selama di rumah sakit,” ungkap Muhammad.
Terkait biaya, kata Muhammad, awalnya ia agak khawatir dan cemas dengan biaya pelayanan rumah sakit, karena ibunya menjalani operasi. Dirinya takut, biaya yang timbul akibat pengobatan sang ibu sangat besar.
“Saya pergi menangakan di bagian administrasi tentang biaya pengobatan selama di RS karena ada banyak obat yang diberikan para medis dan Ibu menjalani perawatan selama satu minggu. Jawaban petugas ketika itu bahwa semua biaya perawatan telah dicover BPJS Kesehatan. Ketika mendengar itu saya merasa sangat bersyukur dan tidak merasa cemas dengan masalah biaya,” katanya.
Berkaca dari pengalamannya itu, Muhammad mengucapkan terima kasih kepada pemerintah yang telah mencanangkan program JKN, juga kepada BPJS Kesehatan sebagai penyelenggara program dan fasilitas kesehatan yang telah memberikan pelayanan dengan baik.
“Terima kasih kepada pemerintah dan BPJS Kesehatan. Program ini sangat mulia dan luar biasa karena sangat membantu ketika kita mengalami sakit,” tandasnya.
Ia juga mengajak masyarakat yang belum terdaftar sebagai peserta JKN agar segera mendaftarkan diri sebelum sakit, karena baginya sakit itu tidak pernah dapat diprediksi sebelumnya.
“Saya berharap agar semakin banyak masyarakat yang mendaftarkan diri menjadi peserta JKN karena sangat membantu di kala sakit,” tutupnya mengakhiri pembicaraan dengan tim Jamkesnews.