Profil Saldi Isra, Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi Periode 2023-2028
- VIVA.co.id/Ikhwan Yanuar
VIVA Nasional – Saldi Isra terpilih menjadi Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) periode 2023-2028 dalam pemilihan yang digelar secara voting di Gedung MK, Jakarta, Rabu, 15 Maret 2023.
Dalam voting tersebut, Saldi Isra mengantongi lima suara mengungguli nama lain Daniel Yusmic Pancastaki Foekh yang mendapatkan tiga suara. Sementara suara abstain 1 suara dan ketujuh nama lainnya tidak mengantongi suara alias nol.
Profil Wakil Ketua Mahkamah Konstitusi Saldi Isra
Melansir Laman Mahkamah Konstitusi RI Rabu 15 Maret 2023, jauh sebelum menjabat sebagai Wakil Ketua MK, Saldi Isra dilantik oleh Presiden Jokowi sebagai hakim MK menggantikan Patrialis Akbar yang terjerat kasus korupsi suap.
Pria kelahiran Paninggahan, Solok 20 Agustus 1968 ini dilantik pada 11 April 2017 sebagai hakim konstitusi dengan masa jabatan 2017-2022.
Pendidikan
Dalam bidang akademik gelar yang disandang Saldi adalah Doktor Ilmu Hukum dengan gelar lengkap Prof. Dr. Saldi Isra, S.H.
Jauh sebelum dia memiliki sederet gelar tersebut, Saldi sempat menempuh pendidikan jurusan fisika di SMA. Ia bahkan tak menyangka akan menjadi orang yang expert di bidang hukum.
Pasalnya saat mendaftar UMPTN Saldi menempatkan Ilmu Hukum sebagai pilihan terakhirnya dari tiga jurusan yakni Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Sriwijaya, Jurusan Teknik Sipil, dan Ilmu Hukum Universitas Andalas.
Singkatnya ia pun menjalani perkuliahan sarjana strata satu (S1) di Universitas Andalas pada tahun 1990. Setelah lulus tahun 1995, diketahui Saldi juga mengabdi di Universitas Andalas hampir 22 tahun sambil menuntaskan pendidikan pasca sarjananya.
Dia lalu melanjutkan pendidikannya ke jenjang yang lebih tinggi yakni magister (S2) di Institute of Postgraduate Studies and Research University of Malaya Kuala Lumpur-Malaysia dan doktor (S3) di Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta.
Pendidikan magisternya selesai pada 2001 dan sementara gelar doktor diraih Saldi pada tahun 2009 dengan predikat lulus Cum Laude. Setahun kemudian, ia dikukuhkan sebagai Guru Besar Hukum Tata Negara Universitas Andalas.
Lebih lanjut, Saldi juga dikenal sebagai Direktur Pusat Studi Konstitusi (PUSaKO) Fakultas Hukum Unand yang fokus memperhatikan isu-isu ketatanegaraan. Tak hanya itu, ia juga terlibat aktif dalam gerakan antikorupsi di Tanah Air.
Pria 54 tahun ini pernah mendapat penghargaan Bung Hatta Anti-Corruption Award pada 2004 setelah mengungkap korupsi di DPRD Sumatera Barat sejak 1999. Kemudian dia juga menerima penghargaan Megawati Soekarnoputri Award untuk kategori Pahlawan Muda bidang Pemberantasan Korupsi pada 2012.