Muntahkan Awan Panas Guguran Capai 4000 Meter, Status Gunung Merapi Masih Siaga
- Dok. BNPB
VIVA Nasional - Gunung Merapi mengeluarkan awan panas guguran pada Sabtu 11 Maret 2023 pukul 12.12 WIB. Awanpanas guguran ini mencapai jarak 4000 meter dari puncak Gunung Merapi.
Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Agus Budi Santoso menjelaskan hingga Sabtu kemarin pukul 16.00 WIB terjadi 24 kali awanpanas guguran di Gunung Merapi.
"Awan panas guguran terekam di seismograf dengan amplitudo antara 25-70 mm dan durasi 128-458 detik. Jarak luncur terjauh 4 km ke arah barat daya atau ke Sungai Bebeng dan Krasak," kata Agus saat jumpa pers online, Sabtu 11 Maret 2023.
Menurutnya, saat kejadian angin bertiup ke arah barat laut-barat dengan intensitas bervariasi.
"Dilaporkan terjadi hujan abu di sektor barat laut-utara dengan intensitas bervariasi. Hingga pukul 16.00 tercatat ada 24 kejadian awanpanas guguran di Gunung Merapi," jelas Agus.
Pun, dia menambahkan, BPPTKG menyampaikan jika potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas di sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 kilometer, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 kilometer.
Kemudian, dia mengatakan pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh 3 kilometer dan Sungai Gendol 6 kilometer. Lalu, lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif menjangkau radius 3 km dari puncak.
"Suplai magma baik dari dalam maupun dangkal masih berlangsung yang dapat memicu terjadinya awanpanas guguran di dalam potensi daerah bahaya," tutur Agus.
Lebih lanjut, dia mengatakan, jika hujan dapat memicu terjadinya lahar dan ketidakstabilan kubah lava. Dia mengimbau masyarakat agar tidak beraktivitas di sungai kawasan KRB ketika terjadi hujan di puncak Gunung Merapi.
Agus menambahkan saat ini pihaknya masih menetapkan Gunung Merapi berada pada status Siaga. "Saat ini status aktivitas Gunung Merapi dalam tingkat 'SIAGA'," tutur Agus.