Namanya Dicopot dari Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama, Gus Huda: Tidak Penting 

KH Alamul Huda (Gus Huda) bersama pengurus Paguyuban Umat Beragama Bojonegoro
Sumber :
  • Dewi Rina (Bojonegoro)

VIVA Nasional – Munculnya nama Tamam Saifuddin sebagai Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur menggantikan KH Alamul Huda mengagetkan publik.

Kembangkan Kompetensi Masyarakat, LPK Kerjasama dengan Dinperinaker Bojonegoro

Bahkan sejumlah pengurus yang namanya masih dalam tercatut dalam perubahan kepengurusan baru menyatakan dengan tegas menolaknya.

Sebab proses pembentukan tidak sesuai prosedur dan tidak pernah melibatkan tokoh lintas agama. Hal itu dianggap menyalahi peraturan yang ada.

Ma'ruf Amin Tidak Setuju Syarat Pendirian Rumah Ibadah dari FKUB Dihapus

SK saat KH Alamul Huda Forum Kerukunan Umat Beragama Bojonegoro

Photo :
  • Dewi Rina (Bojonegoro)

“Kami memperhatikan dengan terbitnya SK Bupati Bojonegoro, Nomor: 188/92/KEP/412.013/2023 Tidak Sesuai Prosedur dan Tidak Melibatkan Tokoh Lintas Agama,” ujar KH. Alamul Huda ( Gus Huda) didampingi pengurus lama pimpinan lintas agama sesuai SK bernomor : 188/ 445/KEP/412.013/2020 melakukan rilis dengan awak media, Kamis (9/3).

Pemain Timnas Indonesia U-16 Fadly Alberto Dapat Hadiah Rumah dari Pengusaha Lokal

Terkait perubahan Ketua dan Pengurus FKUB periode 2020-2025, Gus Huda mengaku mendapat pemberitahuan secara lisan dari Kepala Kesbangpol Bojonegoro, Mahmudi, Rabu (8/3).

Meski begitu, Gus Huda tetap berkomitmen menjaga kerukunan lintas agama bersama pengurus lama yang dia pimpin dengan nama baru Paguyuban Umat Beragama (PUB).

“Kami berkomitmen bersama tokoh lintas umat beragama Kabupaten Bojonegoro, akan kembali ke rumah lama Paguyuban Umat Beragama (PUB) dalam rangka membangun Bojonegoro dan Indonesia tetap damai, guyub, rukun sepanjang masa,” ujarnya.

Gus Huda juga menegaskan kehadiran pengurus baru yang diterbitkan SK bupai tidak penting baginya.

“Prinsip kami itu adalah komiten kebersamaan, menjaga kerukunan antar umat  lintas agama di Bojonegoro, kalaupun ada penunjukan pengurus baru hal itu kami anggap tidak penting,” kata tegas Gus Huda.

Penolakan juga datang dari Maria Susan sebagai Bendahara FKUB yang namanya masih tercantum dalam kepengurusan baru.  Ia mengungkapkan bahwa sampai hari ini tidak pernah diberi tahu atau diajak bicara, dan dia menolak dalam kepengurusan yang dipimpin Tamam Saifuddin.

KH Alamul Huda bersama pengurus Paguyuban Umat Beragama Bojonegoro

Photo :
  • Dewi Rina (Bojonegoro)

“ Saya menjadi pengurus FKUB bukan karena Gus Huda namun diutus oleh romo Faroki setelah pertemuan melalui rapat  di internal gereja baru diputuskan mengutus saya untuk menyetujui bergabung di FKUB. Sekarang saya tegaskan saya menolak karena tidak ada koordinasi dan tidak diutus oleh pihak gereja,” tegasnya.

Senada juga disampaikan oleh pendeta Stefanus Semianta mengungkapkan bahwa adanya SK baru, disikapi kekompakan bahwa kami bersungguh-sungguh kembali ke rumah lama, artinya ke PUB. 

“Kami akan tetap melakukan kegiatan-kegiatan demi kerukunan umat lintas agama yang sudah terwujud meski selama berdiri 4 tahun berjalan tanpa bantuan dana pemerintah tetap berjalan dengan iuran bersama anggota,” tandasnya.

Sementara dikonfirmasi terpisah, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kaban Kesbangpol) Kabupaten Bojonegoro, Mahmudi membenarkan, bahwa telah terjadi perubahan pengurus FKUB Bojonegoro.

Diketahui kedua SK tersebut ditandatangani Bupati Bojonegoro Anna Mu’awannah. Namun saat dimintai untuk menunjukkan SK yang dipimpin Tamam Saifuddin, Mahmudi menolaknya. (Dewi Rina/tvOne/Bojonegoro)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya