Banjir Bandang Terjang 3 Desa di Lahat Sumsel, 1 Bocah Tewas Terseret Arus

Banjir di Lahat Sumatera Selatan
Sumber :
  • VIVA/Sadam Maulana

VIVA Nasional – Curah hujan mengguyur Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, sejak Rabu malam hingga Kamis pagi, membuat aliran Sungai Lematang, Pangi, Kikim dan Lim, meluap dan membanjiri lahan pertanian serta pemukiman penduduk desa.

6 Kecamatan Dilanda Bencana Hidrometeorologi, Pemkab Bandung Tetapkan Status Tanggap Darurat

Menurut data BPBD setempat, bencana banjir bandang merendam sebanyak tiga desa di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, dengan debit ketinggian air mencapai 1,5 meter.

Banjir tersebut disebabkan meluapnya air Sungai Lematang setelah kawasan itu diguyur selama dua hari terakhir. BPBD mencatat warga yang terdampak banjir sejak pagi sekitar pukul 06.00 WIB mencapai 3.000 jiwa.

Tinjau Penataan Dua Saluran Air di Jaksel, Teguh Setyabudi: Target 2 Minggu Rampung

Akibat banjir yang masih berlangsung saat ini Jembatan Tanjung Sirih yang menghubungkan Lahat - Kota Pagar Alam via Gumay Ulu ditutup sementara karena ketinggian air sudah melewati jembatan.

Pantauan di lapangan, di Desa Tanjung Sirih, Kecamatan Pulau Pinang, yang mana Air Sungai Lim meluap hingga nyaris setara dengan jembatan penyeberangan, sehingga membuat arus lalu lintas (lalin), Lahat-Pagar Alam jadi lumpuh.

Kemensos Salurkan Bantuan Logistik bagi Penyintas Banjir Bandang di Sukabumi

Begitu pula dengan Desa Lesung Batu, Kecamatan Mulak Ulu terjadi tanah longsor, dan membuat akses jalan tertutup material tanah dan ranting pohon yang roboh, berikutnya di Desa Pagar Jati, Sirah Pulau dan Banuayu, Kecamatan Kikim Selatan.

Pun demikian, akibat meningginya Sungai Pangi membuat debit air Sungai Lingsing meningkat dan merendam sejumlah areal pertanian maupun ratusan rumah warga.

Banjir di Lahat Sumatera Selatan

Photo :
  • VIVA/Sadam Maulana

Kepala Desa (Kades) Pagar Jati, ASDI membenarkan, bahwasanya puluhan rumah masyarakat terendam banjir, yang memang berdekatan dengan Sungai.

"Ketinggian air ada lutut dan pinggang orang dewasa, oleh karena itu, kita bergerak cepat untuk mengevakuasi warga ke tempat lebih aman," sebutnya, Kamis 9 Maret 2023.

Sementara itu, Riansyah salah satu pengendara mobil asal Kota Pagaralam menuturkan, dirinya terkejut air di Sungai Lim nyaris sama dengan jembatan di Desa Tanjung Sirih.

"Sementara ini, akses ditutup karena deras dan berbahaya sekali kali dilintasi, sejumlah kendaraan harus memutar melewati jalan alternatif," jelasnya.

Senada, Siska Adelia pengendara lainnya mengemukakan, dirinya terpaksa memutar balik melintasi jalur alternatif di Muara Siban.

"Ini harus lewat Muara Siban lalu ke Gumay Ulu, karena jalan didepan tertutup air yang meluap," jelas.

Terpisah, Kepala BPBD Lahat, Ali Apandi menuturkan, pihaknya langsung menurunkan tim SAR untuk berjaga-jaga apabila ada hal tidak diinginkan.

"Selain itu, mengevakuasi warga yang terjebak banjir berada didalam rumahnya, diangkut dan dibawa ke tempat lebih aman dan tinggi sembari menunggu air surut," tegasnya. 

Bocah Laki-laki Tewas Terseret Arus

Bocah tewas hanyut terseret banjir bandang di Lahat, Sumsel

Photo :
  • Antara

 
Pihak BPBD melaporkan bahwa bencana banjir bandang ini menewaskan seorang bocah laki-laki. Bocah malang tersebut ditemukan hanyut terbawa derasnya arus banjir bandang. 
 
Kepala Kantor Badan SAR Nasional Palembang Hery Marantika, di Palembang, Kamis, mengatakan bocah tersebut berinisial GD (11), warga Bandar Agung, Lahat. Jasad GD, siswa kelas enam sekolah dasar itu ditemukan sekitar pukul 12.00 WIB.

Saat itu jasad korban ditemukan tim di lapangan hanyut terbawa arus sejauh 90 kilometer dari lokasi awal yang bersangkutan dilaporkan tenggelam, kata dia.

Dia menjelaskan GD dilaporkan hilang terseret banjir bandang saat berenang di Sungai Lematang, Muara Siban, Pulau Pinang, Rabu petang.

Tim SAR langsung melakukan penyisiran sepanjang aliran sungai dibantu perangkat selam Aqua Eye bersama dengan warga.

Namun, kata dia, karena kondisi tidak memungkinkan maka tim SAR di lapangan memutuskan penyisiran sungai dilanjutkan pada Kamis pagi dan siang harinya korban ditemukan.

Saat ditemukan korban menggunakan baju kaos dan celana pendek.

Informasi yang dihimpun dari tim SAR di lapangan, saat ini jasad korban GD sudah diserahkan kepada pihak keluarga untuk selanjutnya dimakamkan. (Ant)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya