Sri Mulyani Ungkap Alasan Tak Umumkan Temuan Tangkap Tangan di Kemenkeu
- YouTube
VIVA Nasional – Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan alasan tidak diumumkannya temuan kasus tangkap tangan di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu).
Ia menjelaskan awalnya bahwa sebenarnya tidak sedikit temuan pegawai yang tertangkap tangan di Kemenkeu. Namun hal tersebut tidak umumkan oleh Sri karena beberapa alasan. Salah satunya ia jelaskan bahwa ada pertimbangan khusus.
Ia mengatakan bahwa iamemimpin lebih dari 78.400 lebih pegawai Kemenkeu, sehingga jika ada beberapa penjabat di wilayahnya yang menciderai, maka ia harus memberi penguatan kepada seluruh pejabat lainnya yang bekerja keras dan jujur.
“Ada suatu pertimbangan dan juga fine line, dalam hal ini sebagai pimpinan saya memimpin suatu institusi 78.400 lebih, di satu sisi kita harus memberikan penguatan kepada seluruh jajaran saya yang saya yakin mereka bekerja baik benar jujur,” ujarnya saat menjadi bintang tamu dalam sebuah program televisi swasta, dikutip Rabu, 8 Maret 2023.
Hal ini menurutnya, karena pasti ada jajaran pegawai yang bekerja keras dan jujur akan merasa tersakiti dengan kejadian yang kemudian menimbulkan penghakiman publik.
“Saya selalu mengatakan mereka itu juga merasa terkhianati dan tersakiti dengan kejadian yang kemudian menimbulkan judgement atau penghakiman kepada seluruh seolah-olah seluruh seluruh Dirjen Pajak atau Bea Cukai itu korup,” jelas Sri.
Sri Mulyani mengungkapkan bahwa Kemenkeu dan jajarannya termasuk Pegawai Pajak dan Bea Cukai memiliki tugas yang luar biasa penting. Di mana Kemenkeu dan jajarannya bertugas mengumpulkan penerimaan negara dan penerimaan negara tersebut untuk tujuan negara. Oleh karena itulah mereka harus dijaga mulai dari semangatnya, moralnya dan kepercayaan diri mereka.
“Seolah-olah seluruh Dirjen Pajak atau Bea Cukai itu korup. Mereka juga punya fungsi yang luar biasa penting kami harus menjalankan tugas negara, mengumpulkan penerimaan negara untuk tujuan negara,” terang Sri Mulyani.
Jika hal ini lumpuh dan mereka dianggap oleh masyarakat semuanya bersalah maka negara akan menghadapi krisis karena akan ada institusi di negara ini tidak bisa berjalan. Namun di luar itu, pada saat yang sama Sri Mulyani juga memberikan isyarat yang tegas terkait hukuman bagi yang mencederai atau tertangkap tangan di wilayah Kemenkeu.