Minta ASN Tak Bergaya Hedon, Wali Kota Makassar Punya Harta Kekayaan Capai Rp 204 Miliar
- VIVA/Irfan
VIVA Nasional – Wali Kota Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto alias Danny mengimbau untuk para ASN di Pemkot Makassar tidak bergaya hedon.
Diketahui, semenjak Danny menjabat sebagai kepala daerah, harta kekayaannya terus bertambah dan kini mencapai Rp204 miliar. Seperti apa rinciannya? Simak penjelasan selengkapnya berikut ini.
Harta kekayaan Wali Kota Makassar
Berdasarkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang diakses melalui situs elhkpn.kpk.go.id pada Selasa, 7 Maret 2023, Danny tercatat memiliki harta senilai Rp76.290.898.100 (Rp76,2 M) yang dilaporkan pada Agustus 2014. Kala itu ia menjalani periode pertama sebagai Walkot Makassar berpasangan dengan Syamsu Rizal.
Kemudian pada 2020, Danny kembali melaporkan harta kekayaannya yang mencapai Rp197.522.838.457 (197,5 M).
Pada tahun 2021 Danny melaporkan harta kekayaannya berupa tanah dan bangunan sebanyak 44 di berbagai wilayah. Total aset tanah tersebut sejumlah Rp160.714.714.000 (Rp160 M).
Sementara itu untuk alat transportasi ia memiliki 10 buah (mobil, motor, dan sepeda) yang jika dinilaikan mencapai Rp3.504.000.000 (Rp3 M). Untuk harta bergerak lainnya mencapai Rp33.133.429.000 (Rp33 M).
Danny juga tercatat memiliki hutang sebesar Rp6.868.412.870 (6 M). Jika di total harta kekayaan Danny yang dilaporkan pada tahun 2021 itu mencapai Rp.204.578.714.749 (Rp204 M).
Minta ASN tak pamer harta kekayaan
Mohammad Ramdhan Pomanto meneruskan instruksi Presiden Jokowi perihal larangan bergaya hedon bagi para ASN dan petugas institusi vertikal.
Kata dia, sejauh ini ASN lingkup Pemkot Makassar cukup baik dan tak mengimplementasikan gaya hidup hedon. Apalagi, dirinya sendiri mengaku selalu memberi contoh kepada bawahan bagaimana menerapkan gaya hidup yang sederhana dan tak berlebihan.
“Kalau saya memang dari awal memberi contoh bahwa jangan hedon. Contohnya rumahku ini tidak ada yang berubah, tidak ada mobil baruku, harus tawaddu,” ujar Danny Pomanto dalam keterangan resminya.
“Di Pemkot saya kira tidak ada gaya hedon-hedon itu. Sudah juga disampaikan memang. Kalangan ASN kan gajinya ditauji,” tekannya.
Meski begitu, ia menginstruksikan jika ada ASN Pemkot seperti itu maka ia akan menegurnya.