Sardjana: Teddy Minahasa Bisa Saja Dikorbankan
- VIVA/Andrew Tito
VIVA Nasional – Seorang rekan Teddy Minahasa saat bersama-sama di Lemhanas, Prof. Sardjana Nitidiningrat mengungkapkan bisa saja dalam kasus narkoba ini mantan Kapolda Sumatera Barat sengaja dijadikan korban dengan alasan tertentu. Sebab itulah dirinya tidak percaya jika Teddy Minahasa terlibat dalam kasus narkoba.
"Saya gak percaya itu, saya gak percaya. Saya juga dekat dengan polisi sering diskusi-diskusi. Dia bilang belum tentu juga Teddy Minahasa ini pelaku, bisa juga jadi korban. Artinya sesama rekan polisi pun tidak percaya jika Teddy Minahasa memiliki bisnis kotor seperti itu, ndak percaya itu," ucap Sardjana, Senin 6 Maret 2023.
Sardjana yang juga guru Besar UIN Jakarta tersebut menduga bahwa untuk menjerumuskan Teddy Minahasa dalam kasus ini, bisa jadi ada rekayasa yang sengaja dilakukan. Hal tersebut menurutnya karena Teddy Minahasa adalah polisi yang tidak masuk dalam lingkaran kekuasaan di kepolisian.
"Bisa rekayasa, bisa juga dikorbankan karena dia (Teddy Minahasa) tidak masuk gerbongnya siapa-siapa. Jadi saya melihat Teddy Minahasa ini sengaja dikorbankan karena tidak masuk dalam link nya polisi-polisi yang sedang berkuasa," kata dia.
Dia menyebut, selama ini Teddy Minahasa dikenal sebagai sosok pribadi yang baik, peduli, dan loyal kepada rekan-rekan di Lemhanas. Hal ini membuatnya dan sejumlah rekan di Lemhanas tidak percaya jika Teddy Minahasa terlibat dalam kasus narkoba, apalagi memiliki bisnis barang haram tersebut.
"Secara pribadi beliau adalah sosok yang sangat amat loyal kepada teman-teman semua. Beliau adalah sosok yang peduli terhadap teman dalam suka maupun duka. Sehingga orang-orang tidak percaya jika Teddy Minahasa berbuat seperti itu (transaksi narkoba). Beliau adalah pribadi yang baik tanpa pamrih kepada siapa saja, tujuannya ya persahabatan saja," kata Sardjana.
Dia berharap kebenaran dalam kasus ini bisa terungkap seterang-terangnya. Dirinya berharap proses sidang bisa berjalan lancar seobjektif mungkin.
"Mudah-mudahan proses hukum dan jalannya persidangan bisa berlangsung objektif. Teddy Minahasa harus berbicara lantang, lebih berani (mengungkap kebenaran). Pengacara Hotman Paris juga harus lebih lantang lagi," kata dia.