Anak Pimpinan DPRD SBT Maluku Terllibat Pemerkosaan, Ibu-ibu Majelis Taklim Demo
- Crist Belseran (Seram Bagian Timur-Maluku)
VIVA Nasional - Ratusan ibu-ibu majelis taklim melakukan aksi damai di Polres Seram Bagian Timur (SBT), Maluku, Sabtu, 4 Maret 2023.
Aksi demo ini dilakukan untuuk menuntut aparat kepolisian transparansi dalam kasus pemerkosaan yang melibatkan anak pimpinan dan anggota DPRD SBT kepada seorang siswi Madrasah Tsanawiyah, kelas IX di Kota Bula baru-baru ini.
Aksi damai itu juga diikuti oleh HMI cabang SBT, Forum Solidaritas pemuda Bula dan Ikatan Pemuda Maluku Tenggara Raya, diawali dengan membaca doa, kemudian massa melakukan longmars menuju Polres Seram Bagian Timur, Maluku.
Sampai di Mapolres Seram Bagian Timur, keluarga korban pun histeris dan berteriak meminta tolong kepada aparat kepolisian. Keluarga merasa nasib anak gadisnya telah hancur akibat pemerkosaan yang dilakukan oleh enam pelaku termasuk anak pimpinan dan anggota DPRD Seram Bagian Timur.
"Tolong, tolong ibu-ibu polwan, beta (saya) punya anak masa depan sudah hancur tolong tolong," teriak Kaida Rewul, bibi korban, sambil menangis dan memeluk seorang polwan.
Aksi kemudian dilanjutkan dengan drama kolosal memperagakan aksi rudapaksa yang melanda gadis siswa MTS kelas IX tersebut.
Dalam orasinya, Ketua Cabang HMI Seram Bagian Timur Nasir Kwairumaratu menegaskan aparat kepolisian harus transparan dalam menuntaskan kasus rudapaksa yang melibatkan dua anak pejabat DPRD Seram Bagian Timur itu.
"Kami meminta aparat kepolisian segera menahan pelaku dan jangan dibiarkan berjalan seenaknya, meski pun itu anak pejabat," pungkas Nasir kwairumaratu
Sementara itu Kapolres Seram Bagian Timur AKBP Agus Joko Nugroho yang menemui masa aksi menjelaskan kasus rudapaksa ini akan menjadi prioritas utama.
"Kami sangat serius menangani kasus ini, sementara ini kami terus berkoordinasi dengan Bapas untuk kasus ini, karena tersangka masih di bawah umur," tuturnya.
Selain itu Polres Seram Bagian Timur juga berkoordinasi dengan Komnas HAM guna penanganan kasus rudapaksa yang melibatkan anak anggota DPRD SBT, yang masih di bawah umur tersebut.
"Proses hukum tetap jalan, dan kami tidak tebang pilih, karena kami kerja diawasi oleh berbagai lembaga, seperti Komnas ham, ombusdman," tuturnya. (Crist Belseran/tvOne/Seram Bagian Timur-Maluku)