Ternyata Kebakaran Depo Pertamina Plumpang Tidak Hanya Terjadi Sekali
- Vivanews/Nurcholis Anhari Lubis
VIVA Nasional – Kebakaran hebat terjadi di Depo Pertamina Plumpang di Jalan Tanah Merah Bawah Kelurahan Rawa Badak Selatan, Kecamatan Koja, Jakarta Utara, Jumat, 3 Maret 2023 malam.
Kebakaran tersebut terjadi pada pukul 20.11 WIB setelah sebelumnya pipa bahan bakar minyak (BBM) di area Depo Pertamina meledak.
Kepala Seksi (Kasie) Ops Damkar Jakarta Utara, Abdul Wahid menjelaskan, berdasarkan informasi awal yang didapatkan, pipa yang dialiri oleh BBM itu meledak karena tersambar petir.
Setelah itu, api pun dengan cepat membesar karena dipicu karena banyaknya BBM di area Depo Pertamina. Hembusan angin yang kencang di lokasi kejadian lalu membuat api menyambar ke area sekitar hingga permukiman warga.
Sebanyak 52 unit mobil pemadam dengan 260 petugas dari Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) DKI Jakarta dikerahkan ke lokasi kebakaran.
Humas Dinas Gulkarmat DKI Jakarta Mulat Wijayanto menjelaskan bahwa kebakaran tersebut baru berhasil dipadamkan setelah petugas berjibaku memadamkan api selama lebih dari enam jam.
Berdasarkan data terakhir yang dipublikasikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta pukul 01.16 WIB, sebanyak 17 orang meninggal dunia. Kemudian terdapat 51 korban luka berat dan ringan. Para korban sebagian besar mengalami luka bakar dan telah menjalani perawatan di sejumlah rumah sakit.
Di sisi lain, sebanyak 1.085 warga terdampak kebakaran mengungsi ke delapan posko darurat bencana yang telah dibangun. Hingga kini, tim SAR gabungan masih berada di lokasi kebakaran untuk mencari kemungkinan korban lain di antara puing-puing bangunan yang telah hangus terbakar.
Nyatanya kebakaran tidak terjadi kali ini, pada tahun 2009 Depo Pertamina Plumpang juga meledak dan menewaskan 1 korban jiwa.
Depo Pertamina Plumpang Meledak Juga di Tahun 2009
Melansir dari Antara laporan saat itu kebakaran diterima oleh Dinas Pemadam Kebakaran pukul 21.30 WIB, 18 Januari 2009. Peristiwa kebakaran depo itu menciptakan api mencapai ketinggian serratus meter dan kobaran api terlihat hingga jarak lebih dari sepuluh kilometer.
Kebakaran saat itu berawal dari ledakan tangki yang berisi premium di sekitar depo pertamina, Plumpang. Tangki no 23 sedang menerima aliran BBM dari kapal lewat saluran pipa dan tekanan saat pengisian tersebut yang mengakibatkan kebakaran. Korban tewas saat peristiwa kebakaran ini berjumlah 1 orang bernama Jaenudin yang merupakan Satpam di Depo Pertamina pelumpang.