Teddy Minahasa Mengaku Kenal Linda Saat Sering Spa di Hotel Classic

Teddy Minahasa jalani sidang kasus peredaran narkoba di PN Jakbar
Sumber :
  • VIVA/Andrew Tito

VIVA Nasional – Pengadilan Negeri Jakarta Barat mengelar sidang Kasus narkoba yang didalangi oleh Eks Kapolda Sumatera Barat Teddy Minahasa, dan dua terdakwa yang dihadirkan, Yakni Linda Pudjiastuti dan AKBP Dody Prawiranegara, Rabu 1 Maret 2023. Dalam sidang kali ini, Teddy Minahasa dihadirkan sebagai Saksi mahkota dan dia menceritakan bagaimana awal mula mengenal terdakwa Linda Pujiastuti.

Cara Komjen Wahyu Widada Wujudkan Asta Cita Prabowo Berantas Kampung hingga Tutup Jalur Narkoba

Kepada majelis hakimi Teddy mengaku mengenal Linda pertama kali di Spa Hotel Classic, Pecenongan, Jakarta Pusat, pada 2005. Pertemuan itu, menurut Teddy terjadi saat dia masih kuliah

"(Kenal Linda) sekitar tahun 2005 atau 2006. Saat saya kuliah di UI, saya dan teman-teman saya sering kalau selesai kuliah itu sauna atau spa di Hotel Classic Pecenongan," ujar Teddy dalam proses sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Barat, Rabu 1 Maret 2023.

Sopir Truk Ugal-ugalan di Tangerang Jadi Tersangka, Diancam 10 Tahun Penjara

Sidang kasus tindak pidana narkoba yang dikendalikan Irjen Teddy Minahasa

Photo :
  • VIVA/Andrew Tito

Kepada majelis Hakim, Teddy mengatakan Linda yang dikenalnya saat itu menjadi resepsionis di hotel tersebut. Proses perkenalan kepada Linda, Teddy mengaku dikenalkan sendiri oleh suami Linda terkait urusan penjualan barang-barang antik.

Pengguna Narkoba di Tanah Air Capai 3,3 Juta Jiwa Kata Kabareskrim Polri

Setelah pertemuan itu, Teddy mengaku dirinya tidak lagi berkomunikasi dengan Linda sampai tahun 2019. "Sampai 2019, saudara Anita menghubungi saya untuk urusan informasi penyelundupan narkotika. Kemudian, 2019 bulan Oktober itu karena informasinya tidak valid, tidak ada komunikasi lagi," ujarnya.

Teddy mengaku dihubungi Linda kembali pada tahun 2022, untuk urusan bisnis ke Brunei Darusaalam. "Yang bersangkutan masih ingin menawarkan proyek penjualan pusaka ke Raja Brunei Darussalam," ujar Teddy.

Majelis hakim kemudian menyela dengan menanyakan hubungan Teddy dengan Dody. "Ketika itu saudara Kapolda (Sumbar), Dody sebagai apa?" Tanya majelis hakim.

"Kapolres Bukittinggi, lalu mutasi ke Kepala Biro Pengadaan dan Logistik Polda Sumbar," jawab Teddy Minahasa.

Dalam bacaan dakwaan JPU, Teddy Minahasa menugaskan AKBP Dody mengambil sabu barang bukti hasil pengungkapan, kemudian diminta untuk ditukar dengan tawas.

AKBP Dody Prawiranegara sempat menolak permintaan Teddy untuk menukar sabu tersebut dengan tawas. Namun karena Teddy yang merupakan Kapolda Sumatera Barat, Dody akhirnya menurutinya.

AKBP Dody Prawiranegara

Photo :
  • VIVA/Andrew Tito

AKBP Dody kemudian memberikan sabu tersebut kepada Linda, yang selanjutnya Linda berikan kepada Kompol Kasranto, untuk kemudian dijual kepada bandar narkoba kampung Bahari yang bernama Alex Bonpis.

Dalam kasus ini, ada 11 orang yang sudah berstatus terdakwa dan tengah menjalani persidangan yakni Teddy Minahasa, Hendra, Aril Firmansyah, Aipda Achmad Darmawan, Mai Siska, Kompol Kasranto, Aiptu Janto Situmorang, Linda Pudjiastuti, Syamsul Ma'arif, Muhamad Nasir, dan AKBP Dody Prawiranegara.

Para terdakwa yang terlibat melanggar Pasal 114 Ayat 2 subsider Pasal 112 Ayat 2, juncto Pasal 132 Ayat 1, juncto Pasal 55 Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya