Diduga Salah Suntik, Bayi Meninggal Pendarahan di RSUD Labuang Baji

Keluarga pasien bayi meninggal di RSUD Labuang Baji, Makassar
Sumber :
  • Istimewa/VIVA

VIVA Nasional – Seorang bayi bernama Al Fatan di Kota Makassar meninggal dunia saat ditangani oleh petugas medis di RSUD Labuang Baji, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).

Terkuak, Ada 4 Bayi yang Lahir di RS Islam Cempaka Putih Tertukar

Bayi yang masih berusia satu bulan lebih 20 hari itu menghembuskan nafas terakhir karena diduga salah suntik hingga mengalami pendarahan hebat dan kehilangan banyak darah.

Menurut informasi, bayi malang itu awalnya mendapat pertolongan medis di RSUD Labuang Baji meski masih dalam keadaan belum sadar. Oknum perawat saat itu diduga hendak mengambil sampel darah bayi tersebut, namun oknum perawat kesulitan menemukan urat nadi, hingga menyuntik berkali-kali dan terjadi pendarahan.

Meski Sudah Dikubur Beberapa Bulan, Pemeriksaan DNA Bayi Tertukar Masih Bisa Dilakukan

Pasien bayi meninggal pendarahan di RSUD Labuang Baji, Makassar

Photo :
  • Istimewa/VIVA

Berselang beberapa saat, bayi Al Fatan akhirnya menghembuskan nafas terakhir dan dinyatakan meninggal dunia, pada Selasa 28 Februari 2023 sore akibat pendarahan hebat tersebut.

Polisi Mulai Ekshumasi Jasad Bayi Diduga Tertukar di TPU Semper

Pihak RSUD Labuang Baji melalui Komite Medic RSUD Labuang Baji, dr Ummu Atia menberikan klarifikasi terkait kasus  tersebut.

Menurutnya, bahwa bayi Al Fatan merupakan pasien yang dirujuk dari Rumah Sakit Pertiwi Makassar. Almarhum awalnya masuk di IGD RSUD Labuang Baji pada pukul 17.00 WITA, Senin 28 Februari 2023. Saat itu keluhannya almarhum mengalami sumbatan di usus bawah.

“Jadi pasien anak ini awalnya masuk di IGD karena rujukan dari RS Pertiwi Makassar. Saat kami terima ada foto rontgen dari rumah sakit sebelumnya, di situ terlihat adanya sumbatan di usus bawah,” ungkap Ummu kepada wartawan, Selasa 28 Februari 2023.

Ummu menyebutkan, tekanan darah Hemoglobin (HB) pasien tersebut hanya menunjukkan 6, sementara dalam sejatinya bayi yang usianya seperti demikian harusnya HB-nya 12. Berangkat dari situ, pihak RS pun menangani bayi tersebut dengan melakukan transfusi darah.

“Di RS sebelumnya kan sudah ambil sampel darah dari sebelah kiri, jadi kami di Labuang Baji diambil dari sebelah kanan,” ungkapnya.

Di tempat yang sama, Dokter Spesial Bedah Anak RSUD Labuang Baji, dr Munawir menanggapi dugaan salah suntik. Dia menegaskan informasi yang beredar itu merupakan hal yang keliru. Menurutnya, para petugas medis tidak ada melakukan aktivitas penyuntikan ke korban.

Keluarga pasien bayi meninggal di RSUD Labuang Baji, Makassar

Photo :
  • Istimewa/VIVA

“Jadi di sini kami juga beri klarifikasi jika hal tersebut murni bukan salah suntik. Jadi memang posisinya pada bekas pengambilan sampel darah di rumah sakit sebelumnya (RS Pertiwi), itu yang berdarah dan itu kita hentikan,” katanya.

Munawir mengaku, pihaknya telah merawat pasien tersebut sesuai dengan SOP. Sehingga, dia pun memastikan jika pasien anak itu meninggal dunia di RS Labuang Baji bukan karena salah suntik.

“Kita udah beri penanganan awal pendarahan itu dan sudah berlangsung bagus, lalu kita transfusi darah setelah itu. Saya pastikan bukan salah suntik karena gak ada suntikan masuk ke dalam,” ungkapnya

Lebih lanjut, Munawir menambahkan, penyebab bayi itu meninggal karena adanya penyumbatan usus. Hal itu kemudian mengalami infeksi. Namun Munawir tak membantah bahwa pendarahan tersebut menjadi salah satu penyebab meninggalnya bayi berusia 1 bulan 21 haru tersebut. 

“Untuk kasus dengan sumbatan usus karena sepsis atau infeksi yang masuk ke pembuluh darah. Artinya, kalau sudah begitu, tindakan kita harus menghentikan sumber infeksi itu dan itu dari sumbatan ususnya itu,” ungkapnya.

"Kalau saya bisa jadi meninggal karena pendarahan karena anaknya masih akan kita melakukan pelacakan kenapa bisa berdarahnya banyak dan itu terjadi di perawatan, tidak berlangsung berterus-terusan. Seandainya mungkin dari IGD, terus kemudian berdarah. Itu masih kita lacak apakah ada gangguan," sambungnya.

Sementara itu, Direktur RSUD Labuang Baji, dr Haris Nawawi mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya Bayi Al Fatan yang sempat mendapatkan perawatan di RSUD Labuang Baji. Dia pun mengaku pihaknya akan memberikan pelayanan dan membuka akses komunikasi kepada keluarga almarhum.

“Kami pihak Labuang Baji memberikan fasilitas ambulans gratis untuk dibawa ke kampung halamannya, yang seharusnya ambulans tersebut tidak ditanggung BPJS. Selain itu kami juga membuka akses komunikasi terhadap keluarga bayi tersebut,” katanya

Hingga kini, bayi malang itu telah diserahkan ke pihak keluarga. Selanjutnya pihak keluarga akan memakamkan bayi itu ke Kabupaten Jeneponto.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya