Sadikin Sandera Satu Keluarga di Makassar Gegara Sang Mantan, Pintu Dilas
- Supriadi Maud/VIVA.
VIVA Nasional – Seorang pria bernama Sadikin di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) tega menyandera lima orang keluarganya di dalam rumah. Pria 36 tahun itu melakukan aksi tak wajar dengan tiba-tiba mengancam semua keluarganya yakni ibu kandung, kakak kandung dan 3 orang anaknya sendiri.
Kasubag Humas Polrestabes Makassar Kompol Lando mengatakan, penyanderaan itu dilakukan Sadikin lantaran emosi sang mantan istrinya melakukan panggilan video call kepada kakak kandungnya. Sadikin sontak memberontak dan melakukan penyanderaan satu keluarga.
"Semua keluarganya yang berada di dalam rumah itu disandera. Mulai dari ibu kandung, kakak kandung dan anaknya. Dia juga menghancurkan kaca rumah dan mengancam melukai kakak kandungnya," ujar Kompol Lando saat dimintai konfirmasi, Sabtu 25 Februari 2023.
Lando menjelaskan, aksi kekerasan itu bermula saat mantan istrinya menelepon kakak kandung pelaku bernama Andi Wahyudin (40) di rumahnya di Kecamatan Tallo. Sang mantan istri melakukan panggilan video call karena ingin berbincang dengan anaknya yang tinggal bersama pelaku dan keluarganya.
Sontak saja, pelaku yang sedang asyik bermain game dan mendengar panggilan video call itu lantas emosi dan memberontak. Pelaku langsung melampiaskan amarahnya itu kepada keluarganya sendiri.
"Awalnya pelaku santai bermai game online. Tiba-tiba berteriak dan melempar kaca samping dan depan rumahnya dan hendak menikam korban sehingga korban langsung menutup dan mengunci pintu. Dia tiba tiba emosi karena mendengar panggilan video call sang istri," ungkap Lando.
Pelaku yang sudah tersulut emosi, kata Lando, sontak mengunci semua pintu rumah dari luar. Bahkan, dia juga mengunci pintu dengan cara dilas sehingga keluarganya yang berada di dalam rumah tidak dapat keluar.
Keributan itu pun mulai terdengar warga sekitar, polisi yang juga menerima laporan insiden ini lantas turun tangan ke lokasi. Pihak kepolisian yang tiba di lokasi langsung melumpuhkan pelaku dan membebaskan para sandera yang berada di dalam rumah.
"Pelaku langsung kami lumpuhkan karena sudah emosi apalagi dia (pelaku) sudah memegang sebilah badik," katanya.
Dari hasil pemeriksaan sementara, kata Lando, pelaku diduga depresi setelah bercerai dengan istrinya. Dia pun tidak terima jika saat sang mantan istri melakukan panggilan video call.
"Hasil pemeriksaan sementara, pelaku diduga depresi karena masalah rumah tangga yang mana ditinggalkan oleh istrinya," katanya. Hingga kini, pelaku telah diamankan di Polsek Tallo guna menjalani proses hukum lebih lanjut.