Polri Sebut Kondisi di Wamena Kini Kembali Kondusif
- Istimewa
VIVA Nasional – Kadiv Humas Polri Irjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan, kondisi di Kelurahan Sinakma, Distrik Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan kembali kondusif pascakerusuhan yang terjadi pada Kamis, 23 Februari 2023.
"Secara umum sudah dapat dikendalikan dan kondusif," ujar Dedi saat dikonfirmasi wartawan, Jumat, 24 Februari 2023.
Dedi menyebutkan, jajaran Polda Papua masih melakukan koordinasi dengan instansi terkait di Wamena hingga saat ini. Hal tersebut dilakukan dengan tujuan agar kerusuhan tak terulang dan tidak ada korban tewas lagi. "Masih terus berkoordinasi dengan Pemda, aparat keamanan hingga tokoh setempat," ujarnya.
Sebelumnya diberitakan, bentrok pecah di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Kamis, 23 Februari 2023. Bentrok antara warga dan aparat itu dipicu adanya isu penculikan anak.
Kerusuhan itu berawal sekitar pukul 12.30 WIT, saat mobil penjual kelontong dihentikan warga di Sinakma, karena diduga akan melakukan penculikan anak.
Mendapat laporan tersebut, anggota yang dipimpin Kapolres Jayawijaya langsung ke TKP dan berupaya untuk menyelesaikan kasus tersebut dengan membawa terduga pelaku ke Polres.
Namun, tiba-tiba ada yang berteriak dan menyerang anggota, sehingga meminta perkuatan dari Wamena dan massa makin anarkis, sehingga dilakukan tembakan peringatan.
Puluhan aparat TNI-Polri terluka akibat lemparan batu dan kena panah dalam kerusuhan yang terjadi di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan, Kamis, 23 Februari 2023.
"Ada 18 anggota TNI-Polri mengalami luka-luka akibat kerusuhan isu hoaks penculikan anak di Wamena kemarin. Dari 18 anggota ini, 16 orang terkena lemparan batu dan 2 orang terkena anak panah," kata Kapolda Papua Irjen Mathius D Fakhiri, Jumat, 24 Februari 2023.
Kapolda menerangkan, insiden itu juga menyebabkan satu perwira polisi dan satu perwira TNI ikut terluka. Sedangkan untuk masyarakat ada 10 orang meninggal dunia dan juga mengalami luka-luka. Para korban saat ini sudah ditangani oleh petugas medis di Rumah Sakit Wamena.
"Dari kerusuhan itu, ada 10 orang masyarakat meninggal dunia dan 14 warga mengalami luka-luka terkena amukan massa. Saya turut berbelasungkawa dan meminta maaf atas apa yang dialami para korban," ujar Irjen Fakhiri.
Menurut Kapolda, dari 10 korban meninggal dunia, 2 orang adalah korban amukan massa perusuh, sedangkan 8 orang lainnya merupakan massa perusuh.
Polisi juga menerima laporan ada 2 ruko dan 13 rumah yang dibakar massa pada saat terjadi kerusuhan. Kemudian kendaraan TNI-Polri juga rusak dilempari oleh massa.