Megawati Dilaporkan ke Komnas Perempuan Buntut Pidato Ibu-Ibu Suka Pengajian

Presiden kelima RI Megawati Soekarnoputri menyampaikan pidato kunci dalam acara bertajuk
Sumber :
  • ANTARA/Putu Indah Savitri

VIVA Nasional – Ketua Dewan Pengarah BRIN dan BPIP Megawati Soekarnoputri diadukan dan dilaporkan ke Komnas Perempuan RI oleh pegiat HAM di Yogyakarta. Aduan dan pelaporan ini berkaitan dengan statemen Megawati tentang ibu-ibu pengajian beberapa waktu lalu.

Tuding Ada Mobilisasi Pejabat Daerah di Pilkada 2024, Megawati: Demokrasi Terancam Mati!

Koordinator Koalisi Pegiat HAM Yogyakarta Tri Wahyu pelaporan Megawati ke Komnas Perempuan ini ditandai dengan pengiriman surat. Surat tersebut dikirimkan ke Komnas Perempuan RI dari Kantor Pos Besar Yogyakarta, Rabu 22 Februari 2023.

Pegiat HAM di Yogyakarta Laporkan Megawati ke Komnas Perempuan

Photo :
  • Dok. Istimewa
Tuding Ada Kecurangan, Ini 5 Pesan Megawati untuk Awasi Pilkada 2024

Tri Wahyu menerangkan pelaporan tersebut karena ada dugaan pelabelan negatif yang dilakukan Megawati dalam pernyataannya yang disampaikan pada 16 Februari 2023 lalu. Tri Wahyu mengutip penjelasan dari website Kementerian PPPA jika pelabelan adalah pemberian citra baku atau label/cap kepada seseorang atau kelompok yang didasarkan pada suatu anggapan yang salah atau sesat.

Pelabelan negatif juga dapat dilakukan atas dasar anggapan gender. Namun seringkali pelabelan negatif ditimpakan kepada perempuan. "Pagi ini kami perwakilan dari Koalisi Pegiat HAM Yogyakarta akan melaporkan secara resmi Ketua Dewan Pengarah BRIN dan BPIP Ibu Megawati ke Komnas Perempuan Republik Indonesia," ujar Tri Wahyu.

Kelakar Megawati jika Pramono-Rano Menang Pilgub: Setiap Hari Mau Tanam Pohon di Taman Jakarta

"Kami menduga, kami tidak mau ikut melabeli menghakimi, kami menduga pernyataan itu satu bentuk praktik ketidakadilan gender," tambah Tri Wahyu.

Tri Wahyu menyebut tidak ada satupun institusi baik BRIN, BPIP, Kementerian hingga level dinas yang telah merilis data jika ibu-ibu yang gemar pengajian merupakan aktor penelantaran anak.

Tri Wahyu menilai justru lewat pengajian, ibu-ibu bisa mendapatkan solusi dari permasalahan stunting. Materi stunting, sambung Tri Wahyu justru bisa jadi bagian dari materi pengajian. Tri Wahyu menilai jika BKKBN sebagai leader dalam penanganan stunting justru bisa mengajak komunitas ibu-ibu pengajian untuk sosialisasi penanganan stunting.

"Kami juga menyampaikan sisi yang lain kami telusuri bahwa pengajian ibu-ibu itu bahkan ada yang temanya penanganan stunting. Kami temukan di Sulawesi Selatan ada penyuluh di tema pengajian ibu-ibu itu penanganan stunting," ungkap Tri Wahyu.

Dia meminta Megawati lebih "Kami menyampaikan agar ibu Megawati lebih arif dan bijaksana berhati-hati menyampaikan pandangan yang mestinya berangkat dari data ilmiah, bukan opini yang diduga pelabelan negatif," tegas Tri Wahyu.

Megawati Soekarno Putri

Photo :

Dalam surat yang dikirimkan ke Komnas Perempuan RI ini, ada tiga poin yang disampaikan. Tiga poin ini yaitu:

1. Komnas Perempuan RI secara kelembagaan mengkaji dugaan pelabelan negatif praktik bentuk ketidakadilan gender yang ada dalam pernyataan Megawati. Kajian kami harapkan sudah selesai sebelum 8 Maret 2023 momentum peringatan Hari Perempuan Internasional.

2. Apabila benar merupakan pelabelan negatif komunitas perempuan di Indonesia, Komnas Perempuan RI agar menegur secara tertulis ke Megawati Ketua Dewan Pengarah BPIP dan BRIN dan ditembuskan ke publik melalui konpers Komnas Perempuan RI.

3. Komnas Perempuan RI ke depan agar bekerja sama dengan BPIP dan BRIN mengadakan pelatihan GEDSI pada pejabat (termasuk Megawati) dan staf BPIP dan BRIN demi menjaga demokrasi di Indonesia yang berperspektif GEDSI agar mencegah pejabat publik melakukan praktik bentuk ketidakadilan gender termasuk pelabelan negatif.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya