Ibu Kota Pindah ke IKN, Jokowi: Jakarta Sudah Sangat Macet
- Tangkapan layar Youtube Sekretariat Presiden
VIVA Nasional – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri acara pembukaan Muktamar XVIII PP Pemuda Muhammadiyah Tahun 2023 di Balikpapan, Kalimantan Timur pada hari ini Rabu 22 Februari 2023. Dalam kesempatan tersebut, Jokowi sempat menyinggung rencana pemindahan Ibu Kota Negara dari Jakarta ke Kabupaten Penajam Paser Utara.
Jokowi mengatakan, Pemindahan Ibu Kota Negara itu bertujuan untuk pemerataan pembangunan. Seban saat ini penduduk Indonesia menumpuk di Pulau Jawa dan khususnya di Kota Jakarta yang merupakan pusat pemerintahan sekaligus pusat bisnis di tanah air.
"Jakarta sendiri sudah sangat padat. Sangat macet, tetapi Jakarta tetap akan terus kita perbaiki dan menjadi kota bisnis, kota pariwisata, kota ekonomi, dan Nusantara menjadi kota pemerintahan," ujar Jokowi, dalam sambutannya di acara pembukaan Muktamar XVIII PP Pemuda Muhammadiyah, Rabu 22 Februari 2023.
Kepala Negara juga mengatakan, pemindahan Ibu Kota Negara bukan sekadar memindahkan fisik dan bangunan saja. Lebih dari itu juga diharapkan di Ibu Kota Negara yang baru dapat memindahkan Pola likir yanh baru, budaya kerja yang baru sehingga dapat mewujudkan Indonesia lebih maju kedepannya.
"Yang paling penting kita ini juga bukan hanya sekedar pindah gedung Kementerian, bukan itu. Bukan fisiknya yang ingin kita pindah. Kita ingin memindahkan budaya kerja baru, ingin memindahkan pola pikir yang baru di Ibu kota ini," ujar Jokowi.
Pembanguan Ibu Kota Negara di Penajam Paser Utara, telah disiapkan dengan sistem yang serba modern, lebih maju dan mengutamakan kelestarian lingkungan. Sehingga Indonesia dapat mewujudkan sebuah kota pintar dan kota hijau yang tak dimiliki oleh negara lain.
"Karena sistemnya sejak awal kita bangun, sdm-nya sejak awal kita siapkan, sehingga kita harapkan nanti Ibu Kota baru ini betul-betul sebuah Ibu Kota yang negara lain tidak memiliki, negara lain tidak memiliki," kata Jokowi.
Namun meski begitu, Jokowi menyadari ini bukanlah gagasan yang mudah untuk diwujudkan. Dia mengatakan Ibu Kota Negara baru ini baru dapat terwujud 15 sampai 20 tahun dari sekarang.
"Memang ini bukan pekerjaan yang hanya setahun 2 tahun, ini mungkin akan selesai Insya Allah mungkin 15 tahun, sampai 20 tahun. tapi kita harus berani memulainya," ujarnya