Sudah 2 Kali Jokowi Tinjau Penanganan Banjir Jakarta di Era Pj Gubernur Heru Budi

Jokowi Ditemani Menteri PUPR dan Pj Gubernur DKI Tinjau Normalisasi Ciliwung
Sumber :
  • Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden

VIVA Nasional – Presiden Joko Widodo Selasa 21 Februari 2023 pagi tadi, sempat meninjau perkembangan proyek normalisasi Kali Ciliwung, Pengadegan, Jakarta Selatan. Ini adalah yang kedua dalam bulan ini, Kepala Negara melihat langsung penanganan banjir di Ibu Kota yang sempat berhenti pengerjaannya.

Pemkab Tangerang Distribusikan Bantuan bagi Seribu Korban Banjir di 8 Desa

Sebelumnya, pada Selasa 24 Januari 2023, Presiden Jokowi juga meninjau Sodetan Ciliwung yang disebut mangkrak selama 6 tahun. 

Peninjauan ke proyek mengatasi banjir di Jakarta ini, dilakukan Kepala Negara di era Heru Budi Hartono menjabat sebagai Pj Gubernur DKI Jakarta. Bahkan untuk penanganan sodetan Ciliwung, Jokowi sempat melayangkan pujian ke Heru, yang juga Kepala Sekretariat Presiden dan mantan Wali Kota Jakarta Utara itu.

347 Rumah di Tangerang Terendam Banjir Hingga 1 Meter

Berhenti Lama

Jokowi Ditemani Menteri PUPR dan Pj Gubernur DKI Tinjau Normalisasi Ciliwung

Photo :
  • Laily Rachev - Biro Pers Sekretariat Presiden
Alat Sistem Peringatan Dini Dipasang di 90 Lokasi Rawan Banjir di Jakarta, Ini Sebarannya

Di saat hujan turun, Presiden Jokowi yang didampingi oleh Pj Gubernur DKI Heru Budi Hartono dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljanto, melihat kelanjutan normalisasi itu.

Bahkan Jokowi menyebut, kalau proyek normalisasi tersebut sudah lama berhenti pengerjaannya.

"Ini normalisasi Kali Ciliwung kira-kira tinggal 17 kilo (kilometer), setelah berhenti agak lama akan kita mulai," kata Jokowi, Selasa 21 Februari 2023.

Masalah lahan menjadi kendala untuk normalisasi Ciliwung tersebut. Beberapa titik sudah ada pembebasan lahannya seperti di Rawajati Jakarta Selatan.

"Di Rawajati segera bisa dimulai konstruksinya, jadwalnya oleh Kementerian PU," ujar Jokowi.

Untuk normalisasi Kali Ciliwung di Pengadegan, kata Jokowi, akan mulai dilakukan pembayaran pembebasan lahan pada Rabu besok, sehingga pekerjaan konstruksi diharapkan dapat langsung berjalan.

Dia berharap normalisasi Kali Ciliwung yang tersisa 17 kilometer akan selesai pada akhir 2024. Menurut Presiden, normalisasi akan sangat mengurangi banjir.

"Ini akan sangat mengurangi, sangat mengurangi banjir, karena air dari atas juga akan ditahan dari Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi. Ini baru Ciliwung, masih ada 12 sungai di DKI Jakarta yang juga memerlukan normalisasi," ujarnya.

Dia menyampaikan normalisasi 12 sungai lain juga akan dimulai, namun pemerintah tetap fokus pada Ciliwung.

Mangkrak 6 Tahun

Presiden Joko Widodo, Menteri PUPR, Pj Gubernur DKI di Proyek Sodetan Ciliwung

Photo :
  • Lukas - Biro Pers Sekretariat Presiden

Saat meninjau proyek sodetan Ciliwung pada 24 Januari 2023 lalu, Presiden Jokowi memuji kinerja Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, dalam mengatasi persoalan pembebasan lahan yang menyebabkan pembangunan Sodetan Ciliwung mangkrak selama 6 tahun.   

Tak butuh waktu lama, hanya dalam waktu sebulan lebih, Heru mampu mengatasi permasalahan tersebut dan saat ini pengerjaan proyek untuk mengatasi banjir Jakarta, bisa kembali dilakukan. Apa yang dilakukan Heru itu juga membuat Jokowi kaget.  

"(Terkendala) Pembebasan (lahan), tadi saya sampaikan. Saya juga kaget, dikerjakan oleh Pak Gubernur Heru, saya nggak tahu pendekatannya apa, tapi selesai. Makanya saya ke sini tadi karena sudah selesai," ujar Presiden Jokowi kepada wartawan, usai meninjau Sodetan Ciliwung, Selasa 24 Januari 2023.  

Permasalahan banjir Jakarta harus dituntaskan mulai dari hulu hingga ke hilir. Untuk penyelesaian hulu, katanya, telah dibangun Bendungan Ciawi dan Bendungan Sukamahi. Sedangkan penyelesaian di hilir yaitu dengan dibangunnya sodetan Sungai Ciliwung ini.  

Setelah dapat digunakan, diharapkan Sodetan Sungai Ciliwung ini dapat mengurangi banjir di Jakarta.  

"Karena ini dari sungai ciliwung kalau sudah dibuka siaga 4 itu akan mengurangi 33 meter kubik per detik. Gede banget. Kemudian kalau pada siaga 1 (satu), 63 meter kubik per detik, gede sekali. Nanti kalau sudah berfungsi sangat mengurangi banjir yang ada di Jakarta," jelas Jokowi.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya