Polisi Sebut di Luar Stadion Boleh Tembakkan Gas Air Mata Terkait Laga PSIS Semarang-Persis
- Teguh Joko Sutrisno (antv/tvone)
VIVA Nasional – Aparat kepolisian kembali menggunakan gas air mata saat menangani massa dalam pertandingan antara PSIS Semarang melawan Persis Solo, di laga lanjutan BRI Liga 1 pekan ke-25 pada Jumat, 17 Februari 2023 sore kemarin.
Saat dikonfirmasi, Kepala Divisi Hubungan Masyarakat (Kadiv Humas) Polri, Irjen Pol. Dedi Prasetyo menegaskan, apa yang dilakukan pihaknya dengan menembakkan gas air mata itu tidak melanggar aturan karena dilakukan di luar stadion.
Hal itu menurutnya mengacu pada Peraturan Kepolisian RI Nomor 10 Tahun 2022 Tentang Pengamanan Penyelenggaraan Kompetisi Olahraga, yang baru diundangkan pada 4 November tahun lalu.
"Kalau di luar stadion boleh (menggunakan gas air mata). Kalau di dalam stadion melanggar Perpol dan Statuta FIFA, itu tidak boleh," kata Dedi di kawasan GBK Senayan, Jakarta, Minggu, 19 Februari 2023.
Mengenai alasan pembolehan penggunaan gas air mata di luar stadion, Dedi pun menjelaskannya lebih lanjut. Menurutnya, kondisi di luar stadion itu sebenarnya sudah menjadi tanggung jawab pihak aparat kepolisian.
"Di luar stadion itu menjadi tanggung jawab polisi. Kalau di luar stadion itu Perpol 10 dan Statuta FIFA, itu menjadi tanggung jawab penyelenggara, manajemen keamanan, serta official," ujarnya.Â
Diketahui, awal mula penggunaan gas air mata oleh polisi di Stadion Jatidiri Semarang pada laga PSIS kontra Persis kemarin, disebut-sebut adalah akibat terjadinya kericuhan. Kericuhan itu sendiri awalnya disebabkan keputusan aparat kepolisian, yang tidak mengizinkan pertandingan BRI Liga 1 pekan ke-25 itu digelar dengan kehadiran penonton.
Padahal, pihak PSIS Semarang sebagai tuan rumah sudah terlanjut menjual tiket. Apalagi, kata suporter PSIS Semarang yang telah memiliki karcis kemudian datang ke Stadion Jatidiri, dan memaksa masuk hingga terjadi bentrokan dengan aparat kepolisian yang berjaga.
Karena masa yang berjumlah banyak, polisi pun sempat menembakkan gas air mata dan water cannon. Asap gas air mata sempat memasuki stadion sehingga pertandingan dihentikan sesaat pada menit ke-74.