Milenial dan Mahasiswi di Sleman Ikut Cegah Kasus Stunting, Begini Caranya

Praktik pengolahan cokelat dengan daun kelor
Sumber :
  • Istimewa

VIVA Nasional – Relawan Srikandi Ganjar Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) ikut berpartisipasi membantu mencegah kasus stunting pada anak di Indonesia, khususnya di Sleman, Yogyakarta.

Bikin Bangga! Depok Boyong Dua Kategori Penghargaan Percepatan Penurunan Stunting

Karena itu, relawan pendukung Ganjar Pranowo tersebut menggelar kegiatan bertema Sosialisasi dan Praktek Pengolahan Daun Kelor Menjadi Coklat untuk Menekan Angka Stunting

Agenda tersebut diikuti perempuan milenial dan para mahasiswi di Sleman, Yogyakarta, pada Kamis, 16 Februari. Mereka terlihat antusias mengamati dan mempraktikkan cara membuat cokelat dengan daun kelor.

Rahasia Kesehatan Perawatan Rambut dengan Khasiat Daun Kelor

Koordinator Wilayah Srikandi Ganjar DIY Herawati menyatakan daun kelor mengandung kalsium dan vitamin yang dibutuhkan pada anak sekaligus dapat mencegah kasus stunting.

Pendapatan Brigade Swasembada Pangan Bisa Lebih dari Rp 10 Juta Per Bulan, Begini Perhitungannya

"Kami melakukan sosialisasi dan praktik pengolahan daun kelor menjadi cokelat untuk mencegah dan mengurangi angka stunting di DIY," katanya setelah kegiatan sosialisasi tersebut di Kedai Stako di Jalan Dawet, Kelurahan Caturtunggal, Kecamatan Depok, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, Kamis, 16 Februari 2023.

Herawati menjelaskan pihaknya menggelar sosialisasi dan praktik ini karena terinspirasi dari program Ganjar Pranowo. Gubernur Jawa Tengah tersebut menerapkan program Gerakan Cegah Stunting Masa Depan Cerah (Kancing Merah).

"Ini representasi dari sosok Pak Ganjar yang memiliki program Kancing Merah. Program Pak Ganjar ini bertujuan mencegah dan menekan angka stunting  Beliau juga sangat mempedulikan kaum perempuan, khususnya anak-anak," ungkapnya.

Hera melanjutkan pihaknya menyasar mahasiswa yang notabene adalah perempuan milenial dan generasi Z untuk mengikuti sosialisasi tersebut. Tujuannya, mengedukasi mereka akan pentingnya mencegah stunting pada anak.

"Sasarannya perempuan milenial sebagai calon ibu. Harapannya, saat menjadi seorang ibu, mendapat bekal untuk mencegah stunting bagi anak mereka," ujarnya.

Herawati berharap kegiatan sosialisasi dan praktik tersebut dapat mengedukasi bermanfaat bagi para peserta. Selain itu, bekal tersebut bisa diaplikasikan ke depannya.

"Dengan kegiatan ini, diharapkan melek akan informasi stunting pada anak. Selain itu bertepatan dengan hari kasih sayang pada bulan ini," ucapnya

Pemateri dalam sosialisasi ini sekaligus Owner Morica Coklat Jejen Jainul Haq menjelaskan cokelat disukai anak-anak. Apalagi jika dicampur dengan ekstrak daun kelor yang berguna untuk mencegah stunting pada anak.

"Kami membuat brand Morica Coklat yang salah satu bahan bakunya berasal dari daun kelor. Kami mengutamakan bahan baku daun kelor," jelasnya.

Kemudian, dia menjelaskan cara membuat cokelat batang yang dicampur dengan ekstrak daun kelor. "Pembuatannya cukup simpel, tinggal mencairkan cokelat batang, lalu dicampurkan dengan serbuk daun kelor yang telah diekstraksi, kemudian diaduk," ungkap setelah kegiatan itu.

Jejen berharap mahasiswi dan perempuan milenial ini bisa mengetahui pengolahan cokelat dengan campuran ekstrak daun kelor dan bisa mempraktikkannya sendiri di rumah. "Kami ingin berbagi ilmu kepada perempuan milenial yang notabene mahasiswi. Kemudian, dari praktik ini bisa diterapkan," ucapnya.

Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana

Dijalankan Januari 2025, Anggaran Program Makan Bergizi Gratis Rp 15.000 per Anak

Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana memastikan anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebesar Rp 15.000 per anak. Hal ini sesuai dengan hitungan Anggaran Pen

img_title
VIVA.co.id
26 November 2024