Deretan Aksi Kejam dan Beringas KKB Pimpinan Egianus Kogoya

Kepala Bidang Humas Polda Papua Kombes, Ignatius Benny Ady Prabowo
Sumber :
  • dok Polda Papua

VIVA Nasional – Kepala Bidang Humas Polda Papua, Komisaris Besar Polisi, Ignatius Benny Ady Prabowo mengatakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) pimpinan Egianus Kogoya memang sering menebar teror hingga membantai masyarakat di Kabupaten Nduga, Provinsi Papua Pegunungan.

Tenaga Honorer Desa Ditangkap Gegara Kelola Website Pornografi

Kombes Benny membeberkan deretan teror yang telah dilakukan Egianus Kogoya dari tahun 2018 hingga 2022 yang dirangkum dari beberapa sumber.

"Berikut daftar kejahatan KKB pimpinan Egianus Kogoya yang dihimpun dari berbagai sumber. Pada 22 Juni 2018, pesawat Twin Otter PK-HVU milik maskapai Dimonim Air rute Timika-Kenyam ditembak di lapangan terbang Kenyam, ibu kota Kabupaten Nduga," kata Benny saat dihubungi, Sabtu 11 Februari 2023.

Komjen Ahmad Dofiri Resmi Jabat Wakapolri, Segini Harta Kekayaannya

Akibat peristiwa itu, lanjut dia, pesawat yang mengangkut masyarakat sipil rusak. Sementara kopilot Irene Nur Fadila mendapat luka tembak.

Ratusan Prajurit Marinir dan Militer Australia Gelar Operasi Amfibi di Pantai Banongan

Kemudian, pada 25 Juni 2018, pesawat Twin Otter milik Trigana yang mengangkut logistik pemilu dan pihak aparat keamanan, ditembak oleh anggota Egianus Kogoya. Akibatnya, pilot pesawat Kapten Ahmad Kamil terkena luka tembak di punggung.

"Pada hari yang sama, kelompok kriminal ini kembali menyerang masyarakat sipil di Kota Kenyam. Tiga orang meninggal dalam peristiwa itu, yakni Hendrik Sattu Kolab (38) dan istrinya, Martha Palin (28) serta teman mereka, Zainal Abidin (20)," kata Benny.

"Sedangkan anak Hendrik yang berusia 6 tahun bernama Arjuna Kola mengalami luka parah di wajah akibat dibacok dengan parang," sambungnya.

Pada, 3-17 Oktober 2018, sebanyak 15 orang guru dan tenaga kesehatan disandera di Distrik Mapenduma. Salah satu di antaranya, lanjut Bennys, seorang tenaga kesehatan diperkosa. 

Kemudian, 1 dan 2 Desember 2018, puluhan karyawan PT Istaka Karya yang bekerja untuk melakukan pembangunan jembatan jalan Trans Papua di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi disandera oleh kelompok Egianus Kogoya.

"Sebanyak 25 pekerja pembangunan jembatan itu kumpulkan dan dibawa ke Puncak Kabo dan kemudian dieksekusi. Sebanyak 4 orang berhasil melarikan diri dari eksekusi, 2 orang tak diketahui keberadaannya dan 19 orang dipastikan meninggal dunia," katanya.

(Ilustrasi) Anggota KKB Papua.

Photo :
  • Puspen TNI.

Kemudian, pada 3 Desember 2018, kelompok Egianus mengejar karyawan yang melarikan diri menuju Distrik Mbua. Ketika mereka berlindung di Pos TNI 755/Yalet, kelompok ini melakukan penyerangan. Akibatnya, 1 anggota TNI, Serda Handoko gugur dan 1 lagi luka-luka. 

Lanjut Benny, 4 Desember 2018, Egianus menduduki Distrik Yigi yang jaraknya 2 jam berjalan kali dari Distrik Mbua.

"Di hari yang sama, helikopter yang digunakan TNI ditembaki dan mengakibatkan 1 anggota terkena tembakan saat baku kontak di Puncak Kabo," kata dia.

Benny mengatakan, pada 7 Maret 2019, kelompok ini kembali menyerang Distrik Mugi. Tiga anggota TNI gugur, yakni Serda Mirwariyadin, Serda Yusdin dan Serda Siswanto Bayu.

Lalu, 20 Maret 2019, tiga anggota Brimob ditembak dan salah satunya gugur, yakni Bharada Aldi. Korban mengalami luka tembak pada bahu kiri kanan.

Sedangkan korban luka-luka, kata Benny, yaitu Ipda Arif Rahman, mengalami luka tembak pada bahu kiri tembus punggung dan Bharada Ravi Fitrah Kurniawan, terkena tembakan di dada kanan bawah ketiak sebanyak 2 kali.

Kemudian, pada 23 September 2019, Egianus Kogoya memimpin pasukannya mengadang rombongan TNI di Danau Haberna pada 23 Agustus 2019 lalu. Dalam peristiwa itu, dua prajurit TNI gugur. 

Pada 26 Maret 2022, kontak senjata antaraKKB pimpinan Egianus Kogoya dengan personel Marinir di Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua. Akibat kejadian tersebut, dua personel marinir gugur, satu kritis, dan tujuh luka-luka.

"Para korban tewas dan luka dikarenakan pos yang mereka tempati ditembak menggunakan pelontar granat," ucapnya.

Pada 16 Juli 2022, kelompok Egianus Kogoya membantai 12 masyarakat di Kampung Nogolait, Distrik Kenyam, Kabupaten Nduga, Papua. Akibat kejadian tersebut, 10 korban tewas dan dua lainnya terluka. Salah satu korban tewas merupakan pendeta setempat.

Terbaru, KKB pimpinan Egianus Kogoya membakar pesawat Susi Air di Landasan Terbang Paro, Distrik Paro, Kabupaten Nduga, Papua Pegunungan pada Selasa 7 Februari 2023. Tak hanya itu, kelompok Egianus Kogoya juga menyandera Pilot beserta penumpangnya.

Kemudian, pada hari yang sama, kelompok Egianus Kogoya juga melakukan penyanderaan terhadap 15 orang pekerja Puskesmas Paro.

Aparat TNI-Polri kemudian berhasil mengevakuasi sebanyak 25 warga yang diteror oleh kelompok Egianus Kogoya Kabupaten Nduga ke Kenyaam ibu kota Kabupaten Nduga menggunakan Heli milik TNI-Polri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya