Gempa Magnitudo 6,0 Guncang Melonguane Sulut Dipicu Lempeng Laut Maluku
- ANTARA
VIVA Nasional – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan provinsi Sulawesi Utara diguncang gempa berkekuatan M 6,0. Gempa tersebut tepatnya terjadi di wilayah Melonguane, Kepulauan Talaud terjadi Sabtu 11 Februari 2023, pukul 15.55 WIB.
"Mag:6.0, 11-Feb-2023 15:55:05WIB, Lok:3.62LU, 126.72BT (42 km Tenggara MELONGUANE-SULUT) kedalaman:12 Km #BMKG," dikutip dari akun Twitter resmi BMKG @infobmkg.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan persnya mengatakan gempa dengan magnitudo 6,0 di Melonguane Sulawesi Utara disebabkan oleh deformasi batuan di lempeng laut Maluku.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik," kata Daryono dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta.
Daryono mengatakan bahwa gempa bumi itu getarannya dirasakan di daerah Melonguane pada skala intensitas IV MMI, pada siang hari dirasakan oleh orang banyak di dalam rumah dan beberapa orang di luar rumah serta menyebabkan gerabah pecah, jendela atau pintu berderik, dan dinding berbunyi.
Selain itu, getaran akibat gempa dirasakan di daerah Tahuna dan Siau pada skala intensitas III-IV MMI serta Manado pada skala intensitas II MMI.
Pada skala II MMI, getaran dirasakan oleh beberapa orang dan menyebabkan benda-benda ringan yang digantung bergoyang. Getaran pada skala III MMI dirasakan nyata di dalam rumah dan terasa seolah ada truk berlalu.
Berdasarkan hasil pemantauan BMKG, gempa bumi itu hingga pukul 16.20 WIB telah diikuti oleh dua kali gempa susulan dengan magnitudo paling besar 4,6.
BMKG mengimbau warga menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa serta memeriksa bangunan tempat tinggal untuk memastikan tidak ada kerusakan yang dapat membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.
Sampai saat ini, belum ada informasi terkait kerusakan maupun korban jiwa yang terjadi akibat gempa tersebut.