Gunung Karangetang Meletus, Warga Radius 2,5 Km Diminta Mengungsi
- VIVA/Supriadi Maud
VIVA Nasional – Gunung Karangetang di Kabupaten Kepulauan Sitaro, Sulawesi Utara (Sulut) meletus. Warga yang berada di radius 2,5 kilometer dari kawah gunung kini diimbau untuk segera menjauh dan mengungsi.
Koordinator Gunung Api Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Badan Geologi Oktory Prambada menuturkan Gunung Karangetang saat ini masih terus mengeluarkan lava pijar, sehingga warga yang bermukim di radius 2,5 Â dari kawah gunung diminta mengungsi untuk sementara.
"Kami menginformasikan dan mengimbau kepada warga agar tidak melakukan aktivitas apapun pada radius 2,5 km yang berpusat di kawah utama kemudian di sektor Tenggara dan Selatan sekitar 3,5 km itu rekomendasi kami," kata Oktory dalam Konferensi Pers, Kamis 9 Februari 2023
Dia menjelaskan, bahwa gunung Karangetang merupakan suatu gunung api kepulauan yang berjarak sekitar 146 kilometer (KM) dari kota Manado. Gunung api yang terletak di Provinsi Sulut itu juga merupakan gunung api yang paling aktif di Indonesia selain Merapi, Semeru dan Anak Krakatau.
"Jadi untuk potensi bahaya terbesar saat ini yakni terjadinya guguran dan aliran lava ke sektor tenggara dan selatan," katanya.
Dari hasil analisis aktivitas gunung api ini, kata Oktory, aktivitas Gunung Karangetang per tanggal 9 Februari 2023 telah mengeluarkan berupa aliran lava atau guguran yang dapat berlangsung lama, bahkan hingga tahunan. Sehingga, luapan yang berupa aliran lava, guguran lava, dan aliran piroklastik (awan panas) dapat berpotensi bahaya dari aktivitas gunung tersebut.
"Guguran lava dapat berasal dari kubah lava ini dan tumpukan material di lereng Gunung Karangetan. Kubah lava merupakan tumpukan material lava di puncak. Jadi tentu ini sangat berbahaya dari aktivitas yang ditimbulkan gunung tersebut, " ujarnya.
Oktory menuturkan jika status Gunung Karangetang di Sitaro naik ke level III atau siaga. Aktivitas Karangetang sejak sore kemarin terus mengeluarkan semburan lava pijar dari puncak kawah.
"Untuk status gunung Karangetang sejak pukul 16.00 Wita Karangadi sudah dinaikkan ke siaga," katanya
Oktory mengaku, jika status siaga ini karena hasil evaluasi aktivitas vulkanik dan kegempaan menunjukkan terjadinya peningkatan. Menurut dia, sejak hari ini, status gunung Karangetang resmi dinaikkan dari level II atau waspada ke level III alias siaga.
"Secara visual aktivitas gunung berapi Karangetang meningkat, ditandai dengan peluncuran atau guguran lava pijar dari puncak kawah," ujarnya.
Sekedar informasi, Gunung Karangetang sendiri sejak tahun 2000 hingga 2019 telah terdeteksi adanya 1230 titik panas. Adapun bila dikonversi ke dalam akumulasi magma, maka dari tahun 2000 hingga 2019, gunung api ini telah mengeluarkan magma sebanyak 145 juta meter kaki kubik per hari atau 21 ribu meter kaki kubik per hari.