Risma Ungkap Asal-usul Anggaran Kemiskinan Rp 500 Triliun yang Disebut Habis Buat Rapat

Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini saat RDP di Komisi VIII DPR RI
Sumber :
  • DPR RI

VIVA Nasional – Anggota Komisi VIII DPR RI mencecar Menteri Sosial (Mensos) Tri Rismaharini terkait anggaran penanganan kemiskinan Rp 500 triliun yang habis untuk studi banding dan rapat di hotel. 

Haris Rusly Moti: PPN 12 Persen Produk PDIP Sebagai Ruling Party

Sebelumnya, Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB), Abdullah Azwar Anas menyampaikan anggaran pengentasan kemiskinan senilai Rp 500 triliun, habis tersedot untuk rapat dan studi banding. 

Belakangan, Azwar mengklarifikasi hal tersebut, dan menyebut anggaran penanganan kemiskinan memang ada yang terpakai untuk rapat dan studi banding saja. Tetapi angkanya tidak sampai Rp 500 triliun.

Ombudsman Usul Bansos Tak Boleh Lagi Berbentuk Beras atau Uang 

"Yang viral sekarang adalah tentang dana bansos sebesar Rp 500 triliun ini mungkin kesempatan ibu untuk mengklarifikasi. Setahu saya anggarannya enggak sebanyak itu, seperlimanya pun tidak ada anggarannya. Dari mana itu?" kata Anggota Komisi VIII DPR Fraksi Golkar Jhon Kenedy Azis saat RDP bersama Mensos di Gedung DPR, Jakarta Pusat, Rabu, 8 Februari 2023.

Politikus Golkar John Kenedy Azis

Photo :
  • Istimewa
KPK Didesak Periksa Bupati Banggai Amiruddin Tamoreka usai Diduga Korupsi Dana Bansos

 
Senada, Anggota Komisi VIII DPR Fraksi Gerindra Abdul Wachid juga meminta Risma mengklarifikasi isu tersebut. Ia khawatir jika isu yang beredar selama tidak diklarifikasi pemerintah, bisa dianggap benar.

Sebab, sepengetahuan Wachid, anggaran penanganan kemiskinan tidak mencapai Rp 500 triliun. Bahkan, tidak sampai Rp 100 triliun.

"Bahasanya di situ adalah banyak digunakan untuk studi banding, banyak digunakan untuk rapat-rapat di hotel. Ini kan yang jelas Ibu, Kemensos ini mitra kami, studi banding otomatis ke Komisi VIII, rapat-rapat di hotel Komisi VIII. Saya kebakaran jenggot waktu itu," kata Wachid
 
Dalam kesempatan itu, Mensos Risma menyampaikan bahwa anggaran Rp 500 triliun yang disebutkan untuk program pengentasan kemiskinan itu bukan semata urusan bantuan sosial atau bansos.  

"Jadi gini yang saya tahu itu anggaran Rp 500 triliun itu perlindungan sosial, itu yang disampaikan Ibu Sri Mulyani saat di Malang," kata Risma di DPR

Menurut Risma, anggaran Rp 500 triliun itu merupakan program perlindungan sosial yang mencakup Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Program Non Tunai (BPNT), termasuk subsidi gas, listrik hingga BBM. 

"Nah totalnya Rp 500 triliun. Namanya perlindungan sosial, bukan untuk bantuan sosial," terang Risma

"Jadi beda, beda nomenklatur, kalau ada bansos terus ada subsidi listrik, ada gas, itu induknya perlindungan sosial, begitu program namanya program perlindungan sosial," tegasnya.

Lebih jauh, mantan Wali Kota Surabaya itu mengaku sejak dilantik sebagai Mensos, dia sudah mengingatkan jajarannya agar berupaya melakukan efisiensi dengan tidak ada lagi menggelar acara rapat-rapat di hotel. 

"Mohon maaf ya pak, saya semenjak jadi menteri saya katakan kita sudah tidak ada lagi acara di hotel, untuk sendiri, supaya kita bisa hemat. Jadi yang namanya pulbaket itu enggak ada di Kemensos sekarang, saya coba kembalikan bagaimana bisa membantu masyarakat," imbuhnya 

Wapres Wanti-wanti

Sementara itu, Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengingatkan agar penggunaan anggaran program pengentasan kemiskinan jangan habis untuk studi banding maupun rapat. 

"Imbauan Menteri PAN-RB (yang mengatakan) terlalu besar kepada anggaran yang sifatnya itu biaya perjalanan, biaya studi banding, sehingga menyedot (anggaran pengentasan kemiskinan) saya kira wajar dan kita memang itu jangan sampai itu terlalu ke sini (anggaran perjalanan dinas), tapi justru tepat sasaran," kata Wakil Presiden Ma'ruf Amin di Istana Kepresidenan Yogyakarta, Sabtu

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) Abdullah Azwar Anas pada 27 Januari 2023 menyebut anggaran pengentasan kemiskinan yang mencapai Rp500 triliun banyak habis untuk rapat dan studi banding di hotel. 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya