Haedar Nashir: Pers Harus Mengantarkan Bangsa Indonesia Bersatu dan Berdaulat

Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir.
Sumber :
  • VIVA.co.id/ Cahyo Edi (Yogyakarta)

VIVA Nasional – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Haedar Nashir menyampaikan selamat Hari Pers Nasional 2023. Haedar berharap, pers menjadi pilar keempat dalam membangun bangsa dan negara.

Pilkada Usai, GMKI Jakarta Serukan Persatuan dan Penghormatan Hasil Demokrasi

“Pers harus membawa jiwa, visi dan cita-cita luhur Indonesia bersama seluruh komponen bangsa dan institusi negara hadir mengantarkan rakyat dan bangsa Indonesia menjadi bangsa dan rakyat yang bersatu, berdaulat, adil dan Makmur,” kata Haedar, Kamis, 9 Februari 2023.

Haedar berpesan kepada pengelola maupun aktor penyelenggara media supaya senantiasa berpegang pada nilai luhur Pancasila, agama dan kebudayaan luhur bangsa sebagai pondasi nilai utama dalam menjalankan peran.

Di Forum Akademi Politik IMM, Cak Imin: Perjuangan Muhammadiyah Dahsyat, Tidak Ada Matinya

"Kebebasan pers yang dianut di Indonesia harus berbingkai dengan nilai-nilai luhur yang hidup di Indonesia selain membawa nilai universal. Karena bangsa dan negara ini tidak hanya membangun relasi di atas kebebasan, tetapi juga ada jiwa gotong royong, kolektif kebersamaan, bhinneka tunggal ika sehingga kebebasan itu terintegrasi dengan daya hidup bangsa Indonesia,” ujar Haedar.

Ketua Umum PP Muhammadiyah Prof Haedar Nashir

Photo :
  • VIVA/Cahyo Edi
PDIP Akan Umumkan Pemecatan Terhadap 27 Kadernya, Siapa Saja?

Terkait dengan demokrasi bermartabat yang diusung dalam tema Hari Pers Nasional 2023, Haedar berharap, proses demokrasi, politik bahkan ekonomi dan budaya harus senantiasa merujuk pada nilai Pancasila sebagai dasar negara.

“Demokrasi di Indonesia harusnya bertumpu pada sila keempat, yakni Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmah Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan Perwakilan. Dalam demokrasi dan politik Indonesia yang berbasis pada Pancasila ada nilai musyawarah bukan nilai siapa kuat siapa menang,” kata Haedar.

Haedar menambahkan, demokrasi dan politik Indonesia juga ada nilai kebersamaan bukan oligarki, dan ada nilai kebijaksanaan bukan semata-mata nilai rasionalitas.

“Kami berharap seluruh dunia pers di Indonesia menjadi pendorong demokrasi yang bermartabat. Demokrasi yang bermartabat adalah demokrasi yang berbasis pada nilai, perilaku dan tindakan yang terhormat,” ujar Haedar.

ilustrasi jurnalis

Photo :

Demokrasi yang bermartabat, menurut Haedar, tidak akan membenarkan meluasnya korupsi, penyalahgunaan kekuasaan, kekuasaan tidak terbatas, dan praktek berbangsa dan bernegara yang menimbulkan masalah.

“Demokrasi bermartabat juga menjunjung tinggi nilai kebenaran, kebaikan, dan kepantasan, sehingga transaksi politik uang, dan berbagai proses demokrasi pragmatis tidak menjadi berkembang, karena demokrasinya bermartabat,” kata Haedar.

“Serta tidak boleh menghalalkan segala cara, termasuk jangan membiarkan politik perpecahan dan pembelahan politik terus terjadi sehingga Indonesia atas nama demokrasi terancam keutuhannya,” ujar Haedar.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya